Putri Fadilla Anggreani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Pemangkasan Pucuk dan Dosis Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Putri Fadilla Anggreani; Paramyta Nila Permanasari; Bambang Guritno
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 07 (2025): Juli
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2025.013.07.05

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kebutuhan buah mentimun cenderung terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, peningkatan taraf hidup, tingkat pendidikan, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai gizi sedangkan produktivitas mentimun secara nasional masih rendah. Upaya untuk meningkatkan produksi mentimun dapat dilakukan dengan teknik pemangkasan dan pemberian pupuk urea yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari dan memperoleh informasi kombinasi waktu pemangkasan pucuk dan dosis pupuk urea yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - September 2023 di Desa Sidowarek, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan P0 = Tanpa pemangkasan + Urea 0 kg/ha; P1 = Pemangkasan pucuk 14 HST + Urea 100 kg/ha; P2 = Pemangkasan pucuk 14 HST + Urea 150 kg/ha; P3 = Pemangkasan pucuk 20 HST + Urea 100 kg/ha; P4 = Pemangkasan pucuk 20 HST + Urea 150 kg/ha. Analisis data dengan ANOVA dan uji lanjut BNJ pada taraf 5%. Perlakuan pemangkasan pucuk 14 HST dan 20 HST dengan dosis pupuk urea 150 kg/ha memberikan hasil yang lebih baik pada jumlah buah panen per tanaman, bobot buah per tanaman dan panen per hektar. Perlakuan pemangkasan pucuk 20 HST + urea 150 kg/ha memberikan jumlah cabang produktif dan nilai R/C ratio yang paling tinggi. Sedangkan perlakuan 14 HST dan 20 HST dengan urea 100 kg/ha memberikan bobot 100 benih yang lebih tinggi.