Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

International Legal Regulations on Coastal Conservation of Coastal Boundary Lands Across National Borders in the Digital Era Dolot Alhasni Bakung; Zainal Abdul A. Hadju; Yassine Chami; Sri Nanang Meiske; Ramadhan Usman
Lex Scientia Law Review Vol. 9 No. 2 (2025): November, 2025: Law, Policy, and Governance in Contemporary Socio-Economic Tran
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lslr.v9i2.12719

Abstract

The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) provides a comprehensive legal framework for protecting and preserving the marine environment, including coastal areas. This study examines the application of international legal regulations regarding coastal conservation and jurisdictional management of coastal lands between Indonesia and Malaysia in the digital era. Employing a normative and qualitative approach, the research analyzes secondary data from legal materials of both countries, using a comparative method to identify similarities, differences, and points of convergence between their legal systems. In Indonesia, digital transformation by the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency has enhanced transparency and efficiency in land management; however, policy adjustments are still needed for effective coastal ecosystem protection. Meanwhile, Malaysia, with its long and erosion-prone coastline, has implemented various laws and policies, including Coastal Zone Management (CZM), to address issues such as erosion and pollution. Although both countries face similar challenges and opportunities, their approaches differ. Indonesia needs to optimize its policies to effectively protect coastal ecosystems, while Malaysia requires adjustments in implementing its existing laws and policies. Challenges such as overlapping jurisdictional authority, funding limitations, and the need for stakeholder involvement remain significant obstacles. Therefore, successful coastal land management in both countries requires better integration of legal policies, environmental conservation efforts, and digital technology to achieve sustainable outcomes.
Implikasi Putusan Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Gorontalo Terhadap Pembatalan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Akbar Hidayatullah Daud; Agung Prayuda Yahya; Ramadhan Usman
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 6 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i6.2565

Abstract

Di Indonesia, sertifikat tanah merupakan dokumen sah yang menyatakan kepemilikan atas hak atas tanah. Namun, dalam praktiknya, sertipikat sering kali menjadi objek penyiaran di pengadilan akibat adanya cacat administratif atau yuridis dalam proses penerbitannya. Mengetahui dampak putusan Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Gorontalo terhadap pencabutan sertifikat hak milik atas tanah menjadi tujuan penelitian ini. Adapun rumasan masalah yang digunakan, Pertama bagaimana penerapan hukum terhadap pembatalan sertipikat hak milik atas tanah dan mekanisme pembatalan sertipikat hak milik atas tanah. Kedua, dampak pembatalan sertipikat hak milik atas tanah bagi pihak yang bersengketa. Metode penelitian yang digunakan yakni empiris di mana mengetahui secara langsung di lapangan akibat yang ditimbulkan terhadap pembatalan hak milik atas tanah di Gorontalo. Hasil penelitian ditemukan dalam pembatalan sertipikat hak milik atas tanah hakim menggunakan peraturan – peraturan terbaru yang berhubungan langsung dengan pertanahan. Dampak yang dirasakan dari pembatalan secara langsung dan tidak langsung juga dirasakan oleh subjek hukum yang terlibat langsung di dalamnya.