Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Pembelajaran Tajwid Terhadap Keterampilan Membaca Al-Qur’an pada Usia 9-12 Tahun di Majlis Ta’lim Subulul Falah Desa Sidamukti Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang Sa’adiyah Julianthi; Sifa Sulistia; Shinta Ferlita; Syifa Muasyaroh; Nurlelah
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2025): AGUSTUS
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/5gm35536

Abstract

Membaca Al-Qur’an harus sesuai dengan kaidah tajwid agar huruf dibaca dari makhraj yang benar serta sesuai panjang-pendek dan hukumnya. Kesalahan bacaan dapat mengubah makna. Di lapangan, terutama di wilayah pedesaan dan kalangan remaja ke atas, masih banyak yang belum mampu membaca Al-Qur’an dengan benar. Hal ini juga terjadi di Majlis Ta’lim Subulul Falah, Desa Sidamukti, di mana anak didik mengalami kesulitan dalam memahami tajwid, membedakan huruf hijaiyah yang mirip makhrojnya, dan belum mendapat pembelajaran tajwid yang terstruktur. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan tajwid secara sistematis untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca AlQur’an para santri Majlis Ta’lim Subulul Falah melalui pelatihan tajwid yang terstruktur dan sistematis, agar mereka mampu membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai kaidah makhraj, sifat huruf, dan hukum bacaan. Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan partisipatif edukatif, di mana peserta dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran agar tercipta suasana yang dialogis dan sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat seperti Observasi Awal dan Tes Kemampuan dan Penyusunan dan Penyampaian Modul Tajwid Pelatihan dilaksanakan dalam empat sesi, masing-masing berdurasi 90 menit, dengan metode ceramah, praktik, tanya jawab, dan bimbingan langsung. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan keterampilan membaca AlQur’an anak-anak Majlis Ta’lim Subulul Falah melalui pembelajaran tajwid yang terstruktur dan aplikatif. Metode interaktif dan komunikatif terbukti efektif, bahkan bagi peserta tanpa latar pendidikan formal. Evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman dan penerapan tajwid secara signifikan.Untuk hasil yang berkelanjutan, disarankan adanya pendampingan rutin, pengembangan modul sederhana, dan pembentukan kelompok belajar tahsin. Program ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran spiritual dan budaya literasi Al-Qur’an di masyarakat.
Pendampingan Tata Kelola Pemerintahanan Desa Melalui Pengarsipan Dokumen Desa Sidamukti Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang Shinta Ferlita; Wani Meri Amalia; Jaenal Lutfi
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2025): AGUSTUS
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/7nqemh63

Abstract

Pendahuluan: Desa sebagai unit pemerintahan terkecil memegang peran penting dalam pembangunan lokal, namun masih banyak menghadapi tantangan dalam tata kelola administrasi, terutama dalam pengarsipan dokumen. Arsip desa sangat penting sebagai dasar perencanaan, pengambilan keputusan, dan pertanggungjawaban publik. Di Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, sistem pengarsipan masih dilakukan secara manual dan tidak terstruktur, sehingga menyulitkan pengelolaan dokumen secara efektif. Permasalahan ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman aparatur desa, keterbatasan pelatihan, serta minimnya sarana pendukung. Oleh karena itu, pendampingan pengelolaan arsip menjadi langkah strategis untuk membangun tata kelola pemerintahan desa yang tertib, transparan, dan akuntabel, serta dapat menjadi contoh bagi desa lain di sekitarnya. Tujuan: untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan Desa Sidamukti melalui pendampingan dalam pengarsipan dokumen desa secara tertib dan sistematis. Melalui kegiatan ini, aparatur desa diharapkan mampu memahami pentingnya pengelolaan arsip, menyusun dokumen sesuai standar administrasi, serta membangun sistem kearsipan yang mendukung pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, dan efisien. Metode: Observasi dan identifikasi masalah pengarsipan, Sosialisasi pentingnya pengarsipan, Pelatihan teknis pengelolaan arsip, Pendampingan penataan arsip fisik dan digital, Penyusunan panduan pengarsipan, Monitoring dan evaluasi berkala. Hasil: Setelah proses pendampingan dilakukan secara bertahap, mulai dari observasi hingga pelatihan teknis dan praktik lapangan, terjadi peningkatan pemahaman serta keterampilan aparatur desa dalam mengelola arsip. Mereka mulai mampu mengidentifikasi berbagai jenis dokumen pemerintahan desa berdasarkan fungsi dan kegunaannya, seperti dokumen keuangan (RKPDes, APBDes, LPJ), surat-menyurat, dokumen kependudukan, dokumen perencanaan pembangunan, serta dokumen aset desa. Aparatur juga mulai menyusun arsip berdasarkan klasifikasi sederhana yang disepakati bersama, dan memberikan label pada map, rak, serta folder penyimpanan agar memudahkan proses pencarian. Simpulan: Kegiatan pendampingan yang dilakukan di Desa Sidamukti berhasil memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa, khususnya dalam aspek pengarsipan dokumen. Melalui pendekatan partisipatif, edukatif, dan kolaboratif, aparatur desa mampu memahami pentingnya pengelolaan arsip sebagai bagian dari sistem administrasi yang tertib, transparan, dan akuntabel. Penerapan sistem pengarsipan yang terstruktur, baik secara fisik maupun digital, memberikan kemudahan dalam pencarian data, mempercepat pelayanan, serta memperkuat akuntabilitas dalam pengelolaan program dan keuangan desa.