Kusuma, Anggi Nanda
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Pemulihan Pariwisata Berbasis Partisipasi Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan Jalan Sehat di Wisata Sumber Kamulyan Desa Sumberbendo Haitsumakunti, Ittaqi; Pratiwi, Emy Yunita Rahma; Putri, Helfi Livia; Nugroho, M. Adiftya; Umami, Rizal; Kusuma, Anggi Nanda
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 5 No. 2 Juli 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v5i2.5235

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendukung pemulihan pariwisata lokal melalui pemberdayaan warga Desa Sumberbendo dalam pengelolaan Wisata Sumber Kamulyan. Kawasan ini memiliki potensi alamiah yang tinggi, namun belum tergarap secara optimal karena minimnya promosi dan rendahnya partisipasi masyarakat. Untuk menjawab tantangan tersebut, kegiatan jalan sehat dipilih sebagai media kolaboratif untuk membangun keterlibatan warga sekaligus memperkenalkan potensi wisata kepada masyarakat luas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi pendekatan studi kasus, observasi lapangan, dan Participatory Action Research (PAR). Warga terlibat aktif sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan, termasuk dalam penentuan rute, promosi, pengelolaan konsumsi, dan penyediaan produk lokal. Kegiatan jalan sehat dikemas secara edukatif, dengan menyisipkan informasi sejarah sumber air, pentingnya konservasi lingkungan, serta promosi hasil usaha masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan antusiasme warga dalam pengelolaan wisata, keterlibatan langsung pelaku UMKM, dan meningkatnya kunjungan ke kawasan wisata pasca kegiatan. Selain itu, tumbuh kesadaran kolektif akan pentingnya kelembagaan wisata, yang ditandai dengan inisiatif pembentukan kelompok pengelola lokal. Kegiatan ini membuktikan bahwa strategi pemulihan pariwisata tidak selalu membutuhkan anggaran besar, tetapi dapat dimulai dari inisiatif berbasis komunitas yang inklusif dan partisipati.