ABSTRACT The implementation of the National Health Insurance (JKN) program, managed by BPJS Kesehatan in Indonesia, has the potential to transform patterns of healthcare utilization and financing, including specialized services such as surgical outpatient clinics. This study aims to examine the trends in patient visits and payment patterns at the surgical outpatient clinic of AMC Muhammadiyah Hospital Yogyakarta before and after the implementation of the JKN program. A descriptive quantitative method was employed with an observational approach and a cross-sectional design. Secondary data were obtained from the medical records of surgical outpatient clinic patients at AMC Muhammadiyah Hospital Yogyakarta for the years 2021 and 2022. Data were analyzed using univariate and bivariate tests. Bivariate analysis was conducted using the Mann-Whitney and Chi-Square tests. The results revealed a significant increase in the number of patient visits after implementation of JKN (p<0,05), as well as a statistically significant difference in the distribution of payment types (p<0,05), with BPJS Kesehatan as the dominant method of payment in the post-JKN period. In addition, the distribution of visits became more evenly spread throughout the year. These findings reflect a shift in access and financing patterns for surgical outpatient services, influenced by the presence of national health insurance. This study offers valuable input for policymakers in optimizing service delivery systems and claims management to respond to evolving healthcare dynamics. Keywords: Patient Visits, Surgical Outpatient Clinic, JKN, Payment Method ABSTRAK Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan di Indonesia berpotensi mengubah pola kunjungan dan pembiayaan pelayanan kesehatan, termasuk layanan sperialistik seperti poliklinik bedah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tren kunjungan dan pola pembiayaan pasien di poliklinik bedah Rumah Sakit AMC Muhammadiyah Yogyakarta sebelum dan sesudah implementasi program JKN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan observasional dan desain potong lintang (Cross Sectional). Data sekunder diambil dari rekam medis pasien poliklinik Bedah RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2021 dan tahun 2022. Analisis yang dilakukan yaitu uji uni variat dan bivariat. Analisis uji bivariat menggunakan uji Mann-Whitney dan uji Chi Square. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan jumlah kunjungan pasien sesudah JKN (p<0,05), serta perbedaan proporsi jenis pembayaran yang bermakna (p<0,05) dengan BPJS sebagai jenis pembayaran dominan sesudah JKN. Distribusi kunjungan juga menjadi lebih merata sepanjang tahun. Temuan ini mencerminkan pergeseran pola akses dan pembiayaan layanan poliklinik bedah yang dipengaruhi oleh keberadaan jaminan sosial. Studi ini memberikan kontribusi penting bagi pengambil kebijakan dalam mengoptimalkan sistem pelayanan dan pengelolaan klaim untuk menyesuaikan dinamika yang terjadi. Kata Kunci: Kunjungan Pasien, Poliklinik Bedah, JKN, Jenis Pembayaran