Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Amyand’s Hernia: A Rare Case Report Fadli Robby Amsriza; Rizka Fakhriani
Berkala Kedokteran Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.424 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v17i2.11677

Abstract

Abstract: Amyand’s hernia is described in the inguinal hernia sac as being the presence of an appendix vermiformis. It is a rare condition the incidence is about 1 per cent of all inguinal hernias. It is often diagnosed incidentally during inguinal hernia surgery. The main treatment method of Amyand’s hernia is surgery. We report a case of 63 years old man who presented with right inguinal groin bulge for 1 month with the previous repaired right inguinal hernia 5 years ago. On clinical examination revealed a 6 cmx8 cm firm, nontender, irreponible mass in the right inguinal region. He was diagnosed as right sided irreponible inguinal hernia. He was undergoing the elective surgery. Intra-operative, the hernia sac was laterally found in the inferior epigastric vessels and separated from sperm cord to deep inguinal ring. The hernia sac was opened. A non-inflamed appendix was seen. Appendectomy was performed, and the hernia was repaired by Halsted’s repair. Amyand’s hernia is a rare condition. The correct diagnosis is usually made intraoperative.   Keywords: Amyand’s hernia, appendectomy, hernia repair, inguinal hernia.
PENINGKATAN PENGETAHUAN CUCI HIDUNG PADA TENAGA KESEHATAN Rizka Fakhriani; Fadli Robby Amsriza
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.851 KB) | DOI: 10.18196/ppm.41.815

Abstract

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau yang saat ini dikenal dengan nama coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan isu penting dalam dunia kesehatan pada tahun ini. COVID-19 saat ini menjadi pandemik global termasuk di Indonesia. Hidung dan mulut merupakan tempat masuk virus COVID-19 karena infeksi ini terutama ditularkan melalui inhalasi atau kontak dengan droplet. Mukosa hidung merupakan area yang rentan bagi virus Corona untuk berkoloni karena pembuluh darah yang melimpah, kelenjar musinous dan kelenjar serosa yang menciptakan lingkungan yang lembab. Ekspresi Angiotensin Converting Enzyme-2 (ACE2) ditemukan dilapisan basal epitel skuamosa nonkeratinizing pada mukosa hidung, menunjukkan bahwa coronavirus dapat menginfeksi sel mukosa hidung jika lapisan basal terpapar karena kerusakan barrier mukosa. Kerusakan epitel respiratori, karena infeksi coronavirus dapat terjadi meskipun tanpa gejala klinis, oleh karena itu, penting untuk melindungi saluran napas atas dan mukosa. Cuci hidung direkomendasikan sebagai pencegahan tambahan non-farmakologis untuk membersihakn antigen, mediator inflamasi, mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk diseminasi informasi dan peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan tentang pentingnya menjaga kesehatan hidung dengan cuci hidung di Puskesmas Ngemplak 1, Sleman, DIY. Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka langsung sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Kegiatan dimulai dengan pre test kemudian sesi pemaparan materi dan sesi praktik cuci hidung. Kegiatan diakhiri dengan post test untuk mengukur keberhasilan kegiatan dan tingkat pengetahuan peserta. Kegiatan diikuti oleh 23 tenaga kesehatan Puskesmas Ngemplak 1 yang mengikuti kegiatan secara penuh dari awal sampai dengan kegiatan selesai. Terdapat peningkatan nilai post test di bandingkan dengan nilai pre test (100%). Kesimpulan: terdapat peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan tentang pentingnya menjaga kesehatan hidung dengan cuci hidung.
Laporan Kasus : Metode Kombinasi Modifikasi Ligasi Rubber Band dan Injeksi Sklerotik pada Hemoroid Derajat 1 dengan Menggunakan Paran Injection Ligation for Ambeien Pack (PILA Pack) Fadli Robby Amsriza; Rizka Fakhriani
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.1-8

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Hemoroid merupakan penyakit pada regio anorektal yang umum terjadi dan dapat menyerang segala usia. Hemoroid terjadi akibat adanya pelebaran pembuluh darah pada bagian terbawah rektum dan anus. Hemoroid mempunyai gejala adanya perdarahan serta penonjolan pada anus. Diagnosis dan tatalaksana hemoroid yang tepat sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Laporan kasus ini bertujuan untuk menyajikan kasus tatalaksana hemoroid derajat 1.Laporan kasus: Pasien laki-laki, berusia 35 tahun, datang ke poliklinik bedah dengan keluhan perdarahan dari anussejak 4 bulan yang  lalu  yang  memberat  3 minggu terakhir. Perdarahan dari anus menetes berwarna merah segar terutama setelah  buang  air  besar  yang  keras.  Keluhan tidak  disertai  nyeri.  Pada pemeriksaan  fisik  rectal toucher didapatkan tonus muskulospincter ani dalam batas normal, mukosa licin, ampula tidak kolaps, tidak teraba massa. Pada pemeriksaan  anuskopi  didapatkan  lesi  mukosa  berwarna  kebiruan  pada  arah  jam  2.  Berdasarkan  anamnesis, pemeriksaan fisik, dan anuskopi, pasien didiagnosis dengan hemoroid interna derajat 1. Tatalaksana yang dilakukan adalah metode kombinasi modifikasi ligasi rubber band dan injeksi sklerotik dengan menggunakan Paran Injection Ligation for Ambeien Pack (PILA Pack). Pasien kontrol tujuh hari setelahnya dan pemeriksaan regio anorektal dalam batas normal.Kesimpulan: Diagnosis dan pemilihan terapi yang tepat sangat penting dalam penangan pasien hemoroid. Metode kombinasi ligasi rubber band dan injeksi sklerotik dapat menjadi salah satu pilihan terapi yang cukup efektif dalam tatalaksana hemoroid.
Life quality differences before and after hemorrhoid treatment Amsriza, Fadli Robby; Fakhriani, Rizka
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 3: September 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i3.23014

Abstract

Hemorrhoids are the third most frequent gastrointestinal condition. The symptoms of hemorrhoid illness may include pain, itching, bleeding, soiling, and swelling. This study aimed to examine the impact of treatment on hemorrhoid patients’ quality of life. 36 patients with hemorrhoids between 18 to 60 took part in this longitudinal study before and after treatment between April and August 2022. Health-related quality of life (HRQOL) before and after treatment is 0.037<0.051. Lower quality of life in terms of essential health is indicated by the health scale modified for hemorrhoid disease symptom score (HSHD) since the score before treatment is lower than the score after treatment. The p-value thus shows a significant impact both before and after treatment. The research on hemorrhoid patients showed that the patient’s quality of life increased after treatment.
Validity and reliability of the Indonesian knowledge, attitude, and practice of allergic rhinitis questionnaire Fakhriani, Rizka; Widuri, Asti; Amsriza, Fadli Robby; Daniswara, Deoni
Science Midwifery Vol 12 No 6 (2025): February: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i6.1837

Abstract

Allergic rhinitis (AR) is a typical chronic condition commonly affecting the upper airway. Allergic rhinitis is marked by nasal congestion, rhinorrhea, pruritus, sneezing, and postnasal drip syndrome (PND), which includes eye itching and erythema. This study aims to assess the validity and reliability of the Indonesian version of the knowledge, attitude, and practice (KAP) of the allergic rhinitis questionnaire. The study employed a cross-sectional design. The study included patients with allergic rhinitis who were 18 or older and visited the otorhinolaryngology clinic between January and February 2024. The questionnaire was generated and disseminated using a Google form, and the statistical analysis was performed with SPSS 22.0. The correlation coefficient (r) between all questions on the knowledge dimension was consistently high, ranging from 0.302 to 0.828. The items on the attitude dimension had a strong positive association with the total score, as seen by the high correlation coefficients (all r = 0.962). The practice dimension also exhibited high correlation coefficients, ranging from 0.273 to 0.810 in total score. The questionnaire's validity and reliability have been established, confirming that the Indonesian version is recommended for future studies.
Bloodless, painless, suture less circumcision: A combination of diode laser with cyanoacrylate skin glue in patient with second grade of phimosis Amsriza, Fadli Robby; Fakhriani, Rizka
Science Midwifery Vol 13 No 1 (2025): April: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i1.1901

Abstract

Circumcision is a common surgical operation that entails excising the foreskin from the penis, primarily to improve hygiene and prevent the accumulation of smegma. This practice is widely observed worldwide, especially within Muslim and Jewish populations. However, despite its advantages, circumcision may lead to several complications, such as excessive bleeding and infections. A healthy 13-year-old male presented for circumcision due to grade 2 phimosis, seeking to improve his personal hygiene. The procedure was executed using a combination of diode laser technology and cyanoacrylate skin glue, which minimized tissue trauma and provided effective wound closure. When circumcision is performed utilizing advanced methods such as diode laser and cyanoacrylate glue, it is regarded as a safe and effective intervention. This approach offers considerable benefits in terms of recovery duration, cosmetic results, and overall patient comfort, while also maintaining low rates of complications.
MENJAGA PENDENGARAN DALAM MERAWAT KEHIDUPAN: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK KESEHATAN TELINGA Fakhriani, Rizka; Relawati, Ambar; Amsriza, Fadli Robby; Anggraeni, Meika Kurnia Puji Rahayu Dyah; Ainy, Rintan Nuzul
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30998

Abstract

Abstrak: Gangguan pendengaran merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, termasuk di Indonesia yang menempati peringkat keempat tertinggi di Asia Tenggara. Penumpukan serumen merupakan penyebab umum gangguan pendengaran tipe konduktif, yang sering kali dipicu oleh kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton buds. Meskipun berisiko menimbulkan cedera, infeksi, dan gangguan pendengaran, kebiasaan ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anggota Ranting “Aisyiyah Condongcatur Barat” sebagai mitra pengabdian masyarakat tentang pentingnya perawatan telinga yang aman dan benar. Metode penelitian yang digunakan mencakup diskusi kelompok terfokus (FGD), edukasi melalui media Power Point, serta evaluasi pengetahuan peserta menggunakan 10 pertanyaan dalam pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan rata-rata skor post-test lebih tinggi sebesar 0,8 poin dibandingkan pre-test. Temuan ini mengindikasikan bahwa edukasi kesehatan memiliki efektivitas dalam membentuk persepsi dan perilaku positif masyarakat terkait perawatan telinga. Program ini diharapkan dapat menjadi model edukasi promotif dan preventif yang berkelanjutan berbasis komunitas dalam upaya menjaga kesehatan telinga.Abstract: Hearing loss is a significant global health issue, with Indonesia ranking fourth highest in Southeast Asia. The habit of cleaning the ears with cotton buds often triggers earwax buildup, a common cause of conductive hearing loss. The community continues to widely practice this habit despite the risk of injury, infection, and hearing loss. The purpose of this community service activity is to increase awareness of members of the “Aisyiyah Condongcatur Barat” Branch as community service partners about the importance of safe and proper ear care. The research methods used include focus group discussion (FGD), education through PowerPoint media, and evaluation of participant knowledge using 10 questions in the pre- and post-tests. The evaluation results showed a significant increase in participants’ knowledge after the educational intervention, with post-test scores averaging 0.8 points higher than pre-test scores. These findings indicate that health education is effective in shaping positive perceptions and behaviours towards ear care. This program is expected to serve as a sustainable, community-based model for promotive and preventive ear health education.
Analisis Tren Kunjungan dan Pola Pembiayaan Pasien Poliklinik Bedah Sebelum dan Sesudah Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) di RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta Batrisyia, Irdhina Putri; Amsriza, Fadli Robby; Firmansyah, Mu’ammar Raihan
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 8 (2025): Volume 7 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i8.21572

Abstract

ABSTRACT The implementation of the National Health Insurance (JKN) program, managed by BPJS Kesehatan in Indonesia, has the potential to transform patterns of healthcare utilization and financing, including specialized services such as surgical outpatient clinics. This study aims to examine the trends in patient visits and payment patterns at the surgical outpatient clinic of AMC Muhammadiyah Hospital Yogyakarta before and after the implementation of the JKN program. A descriptive quantitative method was employed with an observational approach and a cross-sectional design. Secondary data were obtained from the medical records of surgical outpatient clinic patients at AMC Muhammadiyah Hospital Yogyakarta for the years 2021 and 2022. Data were analyzed using univariate and bivariate tests. Bivariate analysis was conducted using the Mann-Whitney and Chi-Square tests. The results revealed a significant increase in the number of patient visits after implementation of JKN (p<0,05), as well as a statistically significant difference in the distribution of payment types (p<0,05), with BPJS Kesehatan as the dominant method of payment in the post-JKN period. In addition, the distribution of visits became more evenly spread throughout the year. These findings reflect a shift in access and financing patterns for surgical outpatient services, influenced by the presence of national health insurance. This study offers valuable input for policymakers in optimizing service delivery systems and claims management to respond to evolving healthcare dynamics. Keywords: Patient Visits, Surgical Outpatient Clinic, JKN, Payment Method  ABSTRAK Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan di Indonesia berpotensi mengubah pola kunjungan dan pembiayaan pelayanan kesehatan, termasuk layanan sperialistik seperti poliklinik bedah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tren kunjungan dan pola pembiayaan pasien di poliklinik bedah Rumah Sakit AMC Muhammadiyah Yogyakarta sebelum dan sesudah implementasi program JKN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan observasional dan desain potong lintang (Cross Sectional). Data sekunder diambil dari rekam medis pasien poliklinik Bedah RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2021 dan tahun 2022. Analisis yang dilakukan yaitu uji uni variat dan bivariat. Analisis uji bivariat menggunakan uji Mann-Whitney dan uji Chi Square. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan jumlah kunjungan pasien sesudah JKN (p<0,05), serta perbedaan proporsi jenis pembayaran yang bermakna (p<0,05) dengan BPJS sebagai jenis pembayaran dominan sesudah JKN. Distribusi kunjungan juga menjadi lebih merata sepanjang tahun. Temuan ini mencerminkan pergeseran pola akses dan pembiayaan layanan poliklinik bedah yang dipengaruhi oleh keberadaan jaminan sosial. Studi ini memberikan kontribusi penting bagi pengambil kebijakan dalam mengoptimalkan sistem pelayanan dan pengelolaan klaim untuk menyesuaikan dinamika yang terjadi. Kata Kunci: Kunjungan Pasien, Poliklinik Bedah, JKN, Jenis Pembayaran
Analisis Komparatif dan Korelatif Jumlah Kunjungan di IGD, Jenis Bayar, dan Karakteristik Pasien Sebelum dan Sesudah Penerapan JKN di RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta Firmansyah, Mu’ammar Raihan; Amsriza, Fadli Robby; Batrisyia, Irdhina Putri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 9 (2025): Volume 5 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i9.21318

Abstract

ABSTRACT The implementation of the National Health Insurance (JKN) has transformed the structure of healthcare financing and utilization in Indonesia, including visits to the emergency departemen (ED). This study aims to analyze the differences in the number of ED visits before and after the implementation of JKN, as well as the relationship between patient characteristics (age, gender, and domicile) and the type of payment used. This Resear uses a quantitative design with a comparative and correlational approach. Secondary data from ED medical records at AMC Muhammadiyah Hospital Yogyakarta were analyzed using independent t-test and chi-square test.The resuly showed a significant difference in the number of ED visits between the periods before and after JKN (p<0.005). In addition, there was a significant relationship between the type of payment and age, gender, and domicile of patient (p<0.05). These findings affirm that the JKN financing system and patient characteristics influence ED service utilization behavior. This study provides important contribution for policymakers in evaluating the effectiveness of the JKN system and improving access to emergency healthcare services. Keywords: JKN, ED, Patient Characteristics, Type of Payment  ABSTRAK Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mengubah susunan pembiayaan dan pola pemanfaatan layanan kesehatan di Indonesia, termasuk kunjungan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan jumlah kunjungan IGD sebelum dan sesudah penerapan JKN di RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta serta hubungan antara karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, dan domisili) dengan jenis pembayaran yang digunakan. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan komparatif dan korelatif. Data sekunder dari rekam medis pasien IGD di RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta dianalisis dengan menggunakan uji independent t-test dan uji chi-square. Hasil menunjukkan adanya perbedaan signifikan jumlah kunjungan IGD antara periode sebelum dan sesudah penerapan JKN (p<0.05). Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara jenis pembayaran dengan usia, jenis kelamin, serta domisili pasien (p<0.05). Temuan ini menegaskan bahwa sistem pembiayaan JKN dan karakteristik pasien memengaruhi perilaku pemanfaatan layanan IGD. Studi ini memberikan kontribusi penting bagi pengambil kebijakan dalam mengevaluasi efektivitas sistem JKN dan peningkatan akses layanan kesehatan darurat. Kata Kunci: JKN, IGD, Karakteristik Pasien, Jenis Pembayaran