Radikulopati lumbal salah satu diantara banyak penyebab utama kecacatan yang berdampak signifikan terhadap status fungsional pasien, seringkali memerlukan intervensi pembedahan seperti stabilisasi posterior. Menurut WHO radikulopati lumbal masuk ke dalam salah satu dari sepuluh gangguan kesehatan utama yang menurunkan kualitas hidup secara global , dengan prevalensi 23% pada dewasa, kekambuhan 24-80% per tahun, dan beban finansial signifikan akibat biaya perawatan dan penurunan produktivitas, di mana 10% kasus berkembang menjadi kronis hingga menyebabkan kecacatan. Data epidemiologi spesifik tentang radikulopati lumbal di masih terbatas di Indonesia, meskipun studi lokal menunjukkan prevalensi 3-5% dengan faktor risiko utama berupa pekerjaan berat dan degeneratif, serta risiko disabilitas permanen mencapai 28% dalam lima tahun terakhir jika tanpa penanganan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah guna melakukan analisis dari asuhan keperawatan pada post-operasi radikulopati lumbal di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dalam penelitian ini juga digunakan metode studi kasus yang datanya dikumpulkan melalui proses observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, serta studi pustaka. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan meliputi Nyeri Akut, Risiko Infeksi, dan Gangguan Mobilitas Fisik. Intervensi yang diberikan mencakup manajemen nyeri dengan teknik farmakologis serta non-farmakologis (seperti relaksasi Benson), pencegahan infeksi, serta dukungan mobilitas melalui latihan ROM pasif. Evaluasi selama tiga hari menunjukkan penurunan intensitas nyeri, berkurangnya tanda-tanda inflamasi, serta peningkatan kekuatan otot dan pergerakan ekstremitas bawah. Studi ini menekankan pentingnya asuhan keperawatan holistik dan individual pada pasien post-operasi radikulopati lumbal, khususnya melalui penerapan intervensi non-farmakologis yang terintegrasi.