Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tindak Tutur Direktif dalam Pidato Perdana Presiden Prabowo Subianto di Kanal Youtube Gusti, Nila; Ramadhan, Syahrul; Tressyalina, Tressyalina; Afnita, Afnita; Simanjuntak, Nensy Megawati
Dinamika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 8, No 2 (2025): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jd.v8i2.5321

Abstract

This article aims to describe the types of directive speech acts delivered by President Prabowo Subianto in his first speech via the Youtube channel. This study uses a descriptive qualitative method. The data analysis technique uses the Miles and Huberman data model technique, namely, data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study found the types of directive speech acts, First, request speech acts with a total of 12 utterances with a percentage of 40%. Second, question speech acts with a total of 4 utterances with a percentage of 13.33%. Third, requirement speech acts with a total of 2 utterances with a percentage of 6.66%. Fourth, prohibition speech acts with a total of 4 utterances with a percentage of 13.33%. Fifth, permission speech acts with a total of 0 utterances with a percentage of 0%. Sixth, advice speech acts with a total of 8 utterances with a percentage of 26.66%. Keywords: directive speech acts, speech, youtube ABSTRAK Artikel ini akan mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam pidato perdananya melalui kanal Youtube. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Teknik analisis data menggunakan teknik data model Miles dan Huberman yakni, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan jenis tindak tutur direktif, Pertama, tindak tutur permintaan dengan jumlah tuturan 12 tuturan dengan persentase 40%. Kedua, tindak tutur pertanyaan dengan jumlah 4 tuturan dengan persentase 13,33%. Ketiga, tindak tutur persyaratan dengan jumlah 2 tuturan dengan persentase 6,66%. Keempat, tindak tutur larangan dengan jumlah 4 tuturan dengan persentase 13,33%. Kelima, tindak tutur pengizinan dengan jumlah 0 tuturan dengan persentase 0%. Keenam, tindak tutur nasihat dengan jumlah 8 tuturan dengan persentase 26,66%. Kata kunci: tindak tutur direktif, pidato, youtube
PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DALAM MEMBENTUK KARAKTER GENERASI MILENIALTERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA GAUL Dina, Gustia; Fadhilah, Rahmi; Gusti, Nila; Kusma Dewi, Wanny; Marisa; Septiani, Melvia
Sasando Vol 6 No 2 (2023): SASANDO, JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PENGAJARANNYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/sasando.v6i2.218

Abstract

Bahasa adalah identitas negara yang digunakan sebagai alat komunikasi utama. Dalam perkembangannya, penggunaan bahasa Indonesia mulai tergantikan oleh bahasa gaul. Penggunaan bahasa gaul ini tentunya juga memberikan dampak negatif terhadap karakter remaja. Alangkah baiknya kita bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar bahasa Indonesia tetap terjaga sebagai bahasa nasional. Penelitian ini membahas pentingnya bahasa Indonesia dalam membentuk karakter generasi milenial terhadap perkembangan bahasa gaul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik agar terbentuknya karakter yang baik pula terhadap generasi milenial. Metode yang digunakan adalah penyebaran angket dengan sumber data penelitiannya adalah remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi milenial lebih sering menggunakan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia sehingga memberikan dampak terhadap karakter remaja. Abstract Language is the identity of the country which is used as the main means of communication. In its development, the use of Indonesian began to be replaced by slang. The use of slang, of course, also has a negative impact on the character of teenagers. It would be nice for us to be able to use good and correct Indonesian so that Indonesian is maintained as the national language. This study discusses the importance of the Indonesian language in shaping the character of the millennial generation in the development of slang. The purpose of this study is to describe the importance of using good Indonesian in order to form good character for the millennial generation. The method used is the distribution of questionnaires with research data sources are teenagers. The results of the study show that the millennial generation uses slang more often than Indonesian so that it has an impact on the character of teenagers.