This Author published in this journals
All Journal Jurnal Adhikari
Nurul Wahdaniyah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS FRAMING MEDIA TERHADAP ISU PEMINDAHAN IBU KOTA BARU DI INDONESIA Sari, Inrinofita; Nurul Wahdaniyah; Asriadi
Jurnal Adhikari Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Adhikari
Publisher : Citra Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53968/ja.v3i1.104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis framing media terhadap isu pemindahan ibu kota baru di indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Adapun sumber data dalam penelitian diambil dari data primer yaitu berita online media sedangkan untuk data sekunder dalam penelitian ini berupa artikel-artikel mengenai perpindahan ibu kota baru. dan melakukan pengolahan data dengan menggunakan fitur Ncapture pada Nvivo 12 plus. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan framing Robert N. Entman yang terdiri atas empat elemen yakni Define Problem (Pendefinisian Masalah), Diagnose Causes (Memperkirakan Masalah atau Sumber Masalah), Make Moral Judgement (Membuat Keputusan Moral), dan Treatment Recommendation (Menekankan Penyelesaian). Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa lima media tersebut yaitu cnbcindonesia.com, detik.news, republika.com, kompas.com dan tempo.co dalam membingkai isu pemindahan ibu kota baru indonesia menunjukkan bingkai yang berbeda, Mulai dari kuantitas berita yang dihasilkan, pada berbagai framming media tersebut telah mengungkap apa aja yang terdampak dari isu pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia seperti media kompas.com dalam pemberitaannya justru cenderung lebih mengkritisi kebijakan, lebih memberitakan informasi secara tegas terhadap pemindahan Ibu Kota, Tempo lebih menonjolkan sisi finansial, dimana Tempo mengangkat mengenai anggaran dalam pemindahan Ibu Kota, Detik lebih menonjolkan sisi sosial, CnbcIndonesia lebih membahas tentang pemerataan pembangunan dan Republika cenderung membela kebijakan yang diambil oleh pemerintah.