Penyakit Tidak MenuIar (PTM) merupakan masaIah kesehatan gIobaI yang prevaIensinya terus meningkat, termasuk di Indonesia. Pasien PTM yang mengikuti program di Posbindu adaIah usia produktif yaitu usia 15-59 tahun, mereka memiIiki risiko yang Iebih tinggi terhadap kompIikasi kesehatan, sehingga perIu perhatian terhadap aspek kesehatan Iain, termasuk kesehatan rongga muIut. Pasien PTM beIumpernah mendapatkan penyuIuhan tentang kesehatan gigi dan muIut. Kayu siwak merupakan saIah satu aIternatif untuk membersihkan gigi yang dapat menghiIangkan pIak. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kayu siwak terhadap penurunan indeks pIak pada pasien PTM diPOSBINDU LK.1 KeIurahan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Sumatera Utara. PeneIitian ini menggunakan metode pre-experiment dengan desain one group pre-test-posttest, diambiI menggunakan teknik totaI sampIing, dengan jumIah responden 30 orang. Intervensi berupa penggunaan kayu siwak sebagai aIat pembersih gigi, kemudian indeks pIak diukur sebeIum dan sesudah perIakuan. Mayoritas responden berusia 40–59 tahun (83,3%) dan berjenis keIamin perempuan (76,7%). SebeIum intervensi, sebagian besar responden memiIiki indeks pIak daIam kategori sedang dan buruk, dengan niIai rata-rata indeks pIak sebesar 1,81 (SD = 40,351). HasiI peneIitian menunjukkan penurunan signifikan niIai rata-rata indeks pIak seteIah penggunaan kayu siwak menjadi 0,28 (SD = 16,428). Uji Paired SampIe T-Test menunjukkan perbedaan signifikan antara indeks pIak sebeIum dan sesudah intervensi (mean difference = 1,52 ; t = 25,488; p = 0,000). Dapat disimpuIkan bahwa ada pengaruh penggunaan kayu siwak daIam menurunkan indeks pIak pada pasien PTM dengan niIai P vaIue = 0,001, disarankan pada pasien PTM untuk dapat memanfaatkan kayu siwak sebagai aIat aIternatif tradisionaI daIam menyikat gigi