Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR ENABLING YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI PADA PESERTA BPJS Niakurniawati; Imran, Herry
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v8i2.4473

Abstract

Pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas merupakan indikator yang sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Salah satu kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan oleh pemerintah adalah jaminan kesehatan yang disebut BPJS. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor enabling yang berhubungan dengan pemanfaataan pelayanan kesehatan gigi pada peserta BPJS masyarakat desa Sidorejo. Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional, dilakukan pada tanggal 02-04 Mei 2023 di Desa Sidorejo. Populasi penelitian 340 orang, Sampel penelitian 30 orang menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan wawancara. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square menunjukkan status ekonomi rendah paling banyak tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan sebanyak (83,3%) hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai sebesar p= 0,567. Faktor keterjangkauan yang tidak terjangkau paling banyak tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan sebanyak (95,5%) hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai sebesar p= 0,001. Faktor sarana pelayanan kesehatan kurang baik paling banyak tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan sebanyak (91,3%) Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai sebesar p= 0,005. Dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara faktor status ekonomi dengan pemanfaatan pelayanan, ada hubungan keterjangkauan pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan dan ada hubungan saranan pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan.. Disarankan peserta BPJS agar lebih meningkatkan pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi yang ada dipuskesmas.
Pengaruh Berkumur Dengan Rebusan Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn) Terhadap Debris Indeks Pada Murid SMPN 13 Kota Banda Aceh Adzkia Syabila; Niakurniawati
urn:multiple://2988-7828multiple.v2i128
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah kebersihan gigi dan mulut pada murid SMPN 13 Kota Banda Aceh adalah tingginya nilai debris indeks, berdasarkan pemeriksaan awal rata-rata  debris indeks sebesar 1,77 dengan kategori sedang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan rebusan daun sirih hijau terhadap debris indeks pada murid SMPN 13 Kota Banda Aceh. Metode penelitian adalah Quasi Eksperimen, dengan desain Nonequivalent Control Group Design, sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 murid kelas VII dari total murid 118 menggunakan sampel random sampling, dengan kelompok eksperimen 27 murid dan kelompok kontrol 27 murid. Penelitian dilakukan pada 13-14 Mei 2024. Pengumpulan data melalui pemeriksaan langsung dengan mengukur debris indeks, analisis data menggunakan uji paired sample T-test. Hasil penelitian nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen  adalah 66,2%, nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 92,2% selisih mean 26%. Nilai rata-rata pretest kelompok kontrol adalah 64,6%, dan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol adalah 70,2%, selisih mean 5,6%. Berdasarkan uji paired T-test diketahui nilai signifkan dengan nilai p=0,00 yang bermakna ada pengaruh berkumur rebusan daun sirih hijau (piper betle linn) terhadap debris indeks. Berkumur dengan rebusan daun sirih hijau mempunyai pengaruh yang baik dalam menurunkan debris indeks dari pada berkumur air putih pada murid SMP 13 Kota Banda Aceh. Disarankan untuk berkumur dengan menggunakan obat kumur dari bahan alami setelah menyikat gigi agar kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dapat terjaga.
Pengaruh Penggunaan Kayu Siwak Terhadap Penurunan Indeks PIak Pada Pasien PTM (Penyakit Tidak MenuIar) Diposbindu Lk.I KeIurahan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Sumatera Utara Dewi Fitri Rahayu; Niakurniawati
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 2 No 9 (2025): JKRI - Agustus 2025
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Tidak MenuIar (PTM) merupakan masaIah kesehatan gIobaI yang prevaIensinya terus meningkat, termasuk di Indonesia. Pasien PTM yang mengikuti program di Posbindu adaIah usia produktif yaitu usia 15-59 tahun, mereka memiIiki risiko yang Iebih tinggi terhadap kompIikasi kesehatan, sehingga perIu perhatian terhadap aspek kesehatan Iain, termasuk kesehatan rongga muIut. Pasien PTM beIumpernah mendapatkan penyuIuhan tentang kesehatan gigi dan muIut. Kayu siwak merupakan saIah satu aIternatif untuk membersihkan gigi yang dapat menghiIangkan pIak. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kayu siwak terhadap penurunan indeks pIak pada pasien PTM diPOSBINDU LK.1 KeIurahan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Sumatera Utara. PeneIitian ini menggunakan metode pre-experiment dengan desain one group pre-test-posttest, diambiI menggunakan teknik totaI sampIing, dengan jumIah responden 30 orang. Intervensi berupa penggunaan kayu siwak sebagai aIat pembersih gigi, kemudian indeks pIak diukur sebeIum dan sesudah perIakuan. Mayoritas responden berusia 40–59 tahun (83,3%) dan berjenis keIamin perempuan (76,7%). SebeIum intervensi, sebagian besar responden memiIiki indeks pIak daIam kategori sedang dan buruk, dengan niIai rata-rata indeks pIak sebesar 1,81 (SD = 40,351). HasiI peneIitian menunjukkan penurunan signifikan niIai rata-rata indeks pIak seteIah penggunaan kayu siwak menjadi 0,28 (SD = 16,428). Uji Paired SampIe T-Test menunjukkan perbedaan signifikan antara indeks pIak sebeIum dan sesudah intervensi (mean difference = 1,52 ; t = 25,488; p = 0,000). Dapat disimpuIkan bahwa ada pengaruh penggunaan kayu siwak daIam menurunkan indeks pIak pada pasien PTM dengan niIai P vaIue = 0,001, disarankan pada pasien PTM untuk dapat memanfaatkan kayu siwak sebagai aIat aIternatif tradisionaI daIam menyikat gigi
Hubungan Karakteristik Orang Tua Dengan Status Karies Gigi Anak Di SD Negeri 2 Seneulop Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya Irmayana Safitri; Niakurniawati
urn:multiple://2988-7828multiple.v3i95
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah karies gigi pada anak usia sekolah masih menjadi perhatian penting, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses dan edukasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik orang tua, meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status ekonomi, dengan status karies gigi anak di SD Negeri 2 Seneulop. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan populasi seluruh siswa SDN 2 Seneulop sebanyak 168 anak beserta orang tua, dan sampel sebanyak 62 anak beserta orang tua yang dipilih menggunakan teknik proportional sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner untuk karakteristik orang tua serta pemeriksaan klinis status karies gigi pada anak, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua berusia 31–44 tahun dengan status karies anak sedang, didominasi orang tua perempuan, lulusan SMA/Sederajat, berstatus ekonomi rendah, dan berprofesi sebagai wiraswasta, sedangkan status karies anak paling banyak berada pada kategori sedang. Analisis statistik mengungkapkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara usia (p=0,178) dan jenis kelamin orang tua (p=0,168) dengan status karies gigi anak, namun terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan (p=0,000), status ekonomi (p=0,005), dan pekerjaan orang tua (p=0,000) dengan status karies gigi anak. Penelitian ini menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam membimbing anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.