<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi pendapatan parkir kendaraan dan merumuskan strategi peningkatan pendapatan parkir dalam rangka mendukung optimalisasi pendapatan non-aeronautika di Yogyakarta International Airport (YIA). Pendapatan parkir merupakan salah satu komponen penting dalam sektor non-aeronautika yang berpotensi memberikan kontribusi signifikan apabila dikelola secara optimal, namun hingga saat ini pengelolaannya dinilai belum maksimal dan masih bergantung pada aktivitas penerbangan semata. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara dengan pengelola parkir dan unit komersial bandara, serta dokumentasi data pendapatan parkir selama periode 2022–2024. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi pola fluktuasi pendapatan, faktor-faktor penyebab ketidakoptimalan, serta merumuskan strategi peningkatan kontribusi sektor parkir terhadap pendapatan non-aeronautika secara berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan parkir di YIA mengalami fluktuasi signifikan setiap tahunnya, dengan peningkatan pada musim liburan seperti Lebaran dan Natal, namun pada hari biasa keterisian lahan parkir sangat kurang. Pendapatan parkir yang sempat mencapai Rp15 miliar pada 2023 mengalami penurunan menjadi Rp13,6 miliar pada 2024, menunjukkan ketergantungan tinggi pada pergerakan penumpang pesawat, sementara kontribusi dari pengunjung non-penumpang hampir tidak ada. Penelitian ini juga menemukan bahwa belum terdapat strategi khusus dari pengelola untuk meningkatkan pendapatan parkir secara berkelanjutan, di mana pemanfaatan lahan parkir masih terbatas pada fungsi keberangkatan dan penjemputan penumpang, sementara area parkir kosong pada hari kerja belum dimanfaatkan secara kreatif untuk mendukung aktivitas komersial tambahan. Sebagai rekomendasi, penelitian ini mengusulkan pengembangan foodcourt dengan konsep semi kafe modern yang nyaman dan dilengkapi kanopi pelindung, serta penyelenggaraan event publik secara rutin di lahan parkir kosong sebelah kiri gedung parkir utama. Strategi ini diharapkan mampu menarik pengunjung non-penumpang, meningkatkan frekuensi kendaraan parkir, dan memperluas kontribusi terhadap pendapatan non-aeronautika. Proyeksi menunjukkan potensi tambahan pendapatan hingga Rp936 juta per tahun, sehingga inovasi ini menjadi langkah penting dalam diversifikasi fungsi lahan parkir dan optimalisasi aset non-aeronautika bandara.]]>
