Abstrak — Perkembangan teknologi memperluas pilihanmedia penyebaran informasi, dan website menjadi salah satumedia yang sering digunakan. Lembaga pemerintah, termasukBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggunakanwebsite resmi mereka untuk memberikan informasi resmikepada masyarakat. Namun, banyak masyarakat yangmenyandang disabilitas mengalami kesulitan dalam mengakseswebsite BPOM. Padahal hal ini dituangkan pada UU DistribusiInformasi Publik yang menegaskan bahwa akses informasiadalah HAM dan keterbukaan informasi adalah ciri pentingdari demokrasi. Penyandang disabilitas, tak terkecualipenyandang tunagrahita, dalam menangkap informasi diwebsite karena keterbatasan intelektual dan adaptif. Fituraksesibilitas menjadi solusi untuk meningkatkan pengalamanuser penyandang disabilitas tunagrahita. Fitur tambahan ini,dapat mengubah user interface website sesuai kebutuhanpengguna tunagrahita dengan mengacu pada standar W3C danpengembangan oleh UserWay. Dimana dilakukan perubahantampilan seperti perubahan tampilan seperti perbesaran teks,tooltips, perubahan warna yang kontras, penghentian animasi,dan perbesaran ukuran kursor. Pengembangan fituraksesibilitas ini melibatkan metode user-centered design dansystem usability scale (SUS) untuk evaluasi. Hasil evaluasimenunjukkan kepuasan user tunagrahita dalam mengakseswebsite BPOM dengan skor 83 dan mendapatkan ratingexcellent dengan grade B. Hal itu menunjukan, bahwa fituraksesibilitas yang dikembangkan, website BPOM menjadiramah bagi pengguna disabilitas dengan memberikan userexperience yang lebih baik bagi user. Kata kunci — user interface, user experience, aksesibilitas,tunagrahita, BPOM