Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perbandingan Efektivitas Plat Aluminium dan Plat Tembaga pada Proses Kondensasi AWG TEC Tsabitah, Alfiah Zalfa; Ajiwguna, Tri Ayodha; Kirom, Mukhammad Ramdlan
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air adalah kebutuhan vital bagi manusia untuk keberlangsungan hidup manusia. Air digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industri, sosial, pertanian, perkebunan, hingga bahan baku produksi suatu produk. Ketersediaan air menjadi focus utama dalam penulisan ini, sebab pada beberapa daerah di Indonesia memiliki masalah akan ketersediaan air bersih. Maka dari itu dibuthkan Solusi alternatif Ketika keadaan menjadi darurat sehingga sulit untuk menemukan sumber air. Pengembagan ini berfokus pada memenuhi kebutuhan air Ketika keadaan darurat dengan menggunakan sistem penangkapan udara atau bisa disebut juga Atmospheric Water Generator. Atmospheric Water Generator merupakan alat yang memanfaatkan sistem pendinginan untuk menangkap uap air di lingkungan. Sistem pendinginan yang digunakan ada berbagai macam contoh nya sistem kompresi dan sistem termoelektrik. Masing-masing dari sistem tersebut akan dikaji dalam penulisan Capstone Design ini Kata kunci— Atmospheric Water Generator, Ketersedian Air, Keadaan Darurat.
Pengembangan Atmospheric Water Generator Berbasis Thermoelectric Bahtiar, Muh Fahri; Ajiwguna, Tri Ayodha; Kirom, Mukhammad Ramdlan
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Atmospheric Water Generator (AWG) berbasis modul Peltier, khususnya dengan satu modul TEC dan kipas, menunjukkan potensi sebagai solusi portabel untuk menghasilkan air bersih dari udara. Meskipun kapasitas produksi air dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, alat ini mampu berfungsi secara optimal dengan pengukuran dan verifikasi yang tepat. Dengan demikian, AWG ini dapat menjadi alternatif yang aman dan efisien untuk penyediaan air bersih. Kata kunci— Air bersih, kondisi Lingkungan, Modul Peltier, Thermoelectric Cooler.
Analisis Regresi Pengaruh Kelembaban dan Suhu pada Atmospheric Water Generator Berbasis Thermoelectric Siradj, Vigo Raihan; Ajiwguna, Tri Ayodha; Kirom, Mukhammad Ramdlan
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi penggunaan Atmospheric Water Generator (AWG) berbasis termoelektrik untuk menghasilkan air bersih. Sistem ini menggunakan modul Peltier, pelat aluminium, heatsink, dan kipas pendingin untuk mengkondensasikan uap air dari udara. Hasil analisis menunjukkan suhu lingkungan memiliki pengaruh terbesar terhadap produksi air, diikuti oleh kelembaban dan suhu tengah plat. Model regresi linear menunjukkan bahwa 60% variasi jumlah air dapat dijelaskan oleh suhu dan kelembaban, dengan standar error 3,218 dari 26 data. Sistem ini menawarkan desain sederhana dan efektif dengan kebutuhan perawatan minimal, menjadikannya solusi inovatif untuk menghasilkan air bersih dalam kondisi darurat. Kata Kunci: Air Bersih, Sistem AWG, Suhu, Temperatur
Pengembangan Kompor Biomassa Berbahan Dasar Semen dengan Campuran Tanah Liat dan Perlit Ilyas, Moh. Faiz M; Kirom, Mukhammad Ramdlan; Ajiwiguna, Tri Ayodha
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan gas LPG di kalangan Masyarakat semakin meningkat. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan energi fosil semakin menipis. Salah satu Upaya untuk masalah penggunaan bahan bakar fosil khususnya LPG adalah dengan menggunakan energi biomassa. Indonesia yang merupakan negara tropis dan memiliki perkembangan industry agrikultur yang berkembang pesat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki ketersediaan sumber daya biomassa dan bio-energi yang cukup banyak. Kompor biomassa berbahan semen dapat menjadi salah satu teknologi untuk memanfaat ketersediaan biomassa yang melimpah di Indonesia dan menekan penggunaan gas LPG di kalangan Masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan dua pengujian, pengujian pertama adalah menguji performas kompor biomassa berbahan semen dengan kompor biomassa konvensional, serta mengkaji pengaruh laju aliran udara pada kompor biomassa berbahan semen. Kedua pengujian tersebut dilakukan menggunakan metide WBT. Hasil menunjukkan bahwa kompor biomassa berbahan semen mampu mendidihkan air lebih cepat daripada kompor konvensional, meskipun efisiensi termalnya lebih rendah, yaitu 22,98% dibandingkan dengan 24,61% pada kompor konvensional. Penggunaan laju aliran udara primer yang lebih tinggi mempercepat waktu mendidih, tetapi meningkatkan konsumsi bahan bakar. Efisiensi termal tertinggi dicapai pada laju aliran udara 2,5 m/s dengan efisiensi rata-rata 21,63%. Kata kunci— Biomassa, Efisiensi Termal, LPG, WBT
Uji Performasi Kompor Biomassa Konvensional UB-03 dan Kompor Biomassa Berbahan Dasar Semen dengan Campuran Tanah Liat dan Perlit Menggunakan Metode WBT Salsa, Nabiela Ika; Kirom, Mukhammad Ramdlan; Ajiwiguna, Tri Ayodha
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, sebagai negara agraris dengan banyak limbah pertanian, masih bergantung pada bahan bakar fosil, terutama gas LPG, untuk memasak. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menunjukkan bahwa 82,78% rumah tangga di Indonesia menggunakan gas LPG, dengan angka yang lebih tinggi di perkotaan (88,93%) dibandingkan pedesaan (74,68%). Dengan menipisnya energi fosil, biomassa, yang berasal dari limbah pertanian dan perkebunan, menjadi alternatif bahan bakar yang semakin relevan. Biomassa tidak hanya dapat menggantikan bahan bakar fosil, tetapi juga bermanfaat untuk pangan dan pakan ternak. Penelitian ini mengevaluasi performa kompor biomassa konvensional dibandingkan dengan kompor biomassa berbahan dasar semen yang dicampur tanah liat dan perlit menggunakan metode Water Boiling Test (WBT). Hasil uji menunjukkan bahwa kompor biomassa berbahan dasar semen lebih cepat dalam mendidihkan air dibandingkan dengan kompor biomassa konvensional. Ini menunjukkan bahwa kompor semen lebih efisien dalam mentransfer panas dan mengurangi rugi kalor selama pembakaran. Namun, efisiensi termal kompor semen sedikit lebih rendah, yaitu 22,98%, dibandingkan kompor konvensional yang mencapai 24,61%. Perbedaan ini disebabkan oleh penggunaan biomassa yang lebih banyak pada kompor semen. Kata kunci— Biomassa, Efisiensi Termal, Kompor Biomassa Konvensional, Kompor Biomassa Semen, LPG, WBT
Analisis Performasi Kompor Biomassa Berbahan Dasar Semen dan Pengaruh Laju Aliran Udara Terhadap Performa Kompor Menggunakan Metode WBT Haldoko, Faisal; Kirom, Mukhammad Ramdlan; Ajiwiguna, Tri Ayodha
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan gas LPG di kalangan Masyarakat semakin meningkat. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan energi fosil semakin menipis. Salah satu Upaya untuk masalah penggunaan bahan bakar fosil khususnya LPG adalah dengan menggunakan energi biomassa. Indonesia yang merupakan negara tropis dan memiliki perkembangan industri agrikultur yang berkembang pesat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki ketersediaan sumber daya biomassa dan bio-energi yang cukup banyak. Kompor biomassa berbahan semen dapat menjadi salah satu teknologi untuk memanfaat ketersediaan biomassa yang melimpah di Indonesia dan menekan penggunaan gas LPG di kalangan Masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan dua pengujian, pengujian pertama adalah menguji performas kompor biomassa berbahan semen dengan kompor biomassa konvensional, serta mengkaji pengaruh laju aliran udara pada kompor biomassa berbahan semen. Kedua pengujian tersebut dilakukan menggunakan metide WBT. Hasil menunjukkan bahwa kompor biomassa berbahan semen mampu mendidihkan air lebih cepat daripada kompor konvensional, meskipun efisiensi termalnya lebih rendah, yaitu 22,98% dibandingkan dengan 24,61% pada kompor konvensional. Penggunaan laju aliran udara primer yang lebih tinggi mempercepat waktu mendidih, tetapi meningkatkan konsumsi bahan bakar. Efisiensi termal tertinggi dicapai pada laju aliran udara 2,5 m/s dengan efisiensi rata-rata 21,63%. Kata kunci— Biomassa, Efisiensi Termal, LPG, WBT
Desain dan Kalkulasi Sistem Heating Ventilation Air Conditioning (HVAC) Pada Bangunan Medical Office Aqilah, Falih; Ajiwiguna, Tri Ayodha; Kirom, Mukhammad Ramdlan
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan udara di dalam suatu bangunanadalah keadaan yang dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban dan menjadi salah satu parameter kenyamanan penghuni. Terdapat sebuah study case bahwa kota Manchester sedang membangun medical office dan membutuhkan desain sistem Heating Ventilation Air Conditioning. Adapun jenis sistem HVAC yang digunakan adalah sistem HVAC variable air volume (VAV) yang memungkinkan setiap ruangan memiliki setpoint yang berbeda. Adapun metode perancangan sistem ini adlaah dengan simulasi energi bangunan yang kemudian diuji dengan standar ASHRAE 90.1 dan 55. Setelah dilakukan simulasi energi bangunan dan diuji menggunakan standar ASHRAE 90.1 dan 55, disimpulkan bahwa skema operasional 6 AM – 19 PM adalah skema yang paling tepat untuk diterapkan pada bangunan dikarenakan memenuhi syarat yaitu dengan jumlah unmet hours sebesar 19 Jam selama 1 Tahun dan mengkonsumsi energi sebesar 283,981 kWh. Dan terakhir saran untuk permodelan simulasi selanjutnya adalah membuat sistem kontrol dehumidifikasi khususnya pada bulan summer untuk mengatasi kelembaban relatif berlebih.Kata kunci— HVAC, VAV, Kenyamanan Termal, Unmet Hours, ASHRAE.
Perhitungan Beban Pendinginan dan Pemanasan Sistem Tata Udara Untuk Bangunan Medical Office Karim, Tsabitul Azmi Abdul; Ajiwiguna, Tri Ayodha; Kirom, Mukhammad Ramdlan
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan sistem tata udara yang tepat berperan penting dalam menjaga suhu ruang dan kualitas udara pada bangunan. Dilakukan studi untuk menghitung beban pendinginan dan pemanasan bangunan medical office di kota Manchester, Inggris, sebagai dasar perancangan sistem tata udara yang efisien dan sesuai standar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan perhitungan beban termal secara menyeluruh dengan menggunakan pendekatan metode Cooling Load Temperature Difference (CLTD) untuk beban pendinginan serta beban pemanasan. Proses perhitungan dilakukan melalui pemodelan energi bangunan menggunakan perangkat lunak Autodesk Revit, dengan mempertimbangkan data lokasi dan kondisi iklim lokal, konstruksi bangunan, material bangunan, serta jadwal operasional ruangan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa beban pendinginan tahunan mencapai 774.618 W, sedangkan beban pemanasan sebesar 536.269 W, dengan kontribusi beban tertinggi pada area publik. Hasil ini memberikan dasar teknis bagi perancangan kapasitas sistem tata udara, termasuk pemilihan kapasitas chiller, boiler, dan sistem distribusi udara (duct) yang sesuai untuk menjaga efisiensi energi dan performa sistem secara menyeluruh.Kata kunci— Beban Pendinginan dan Pemanasan, CLTD, sistem tata udara
PENGUJIAN SENSOR DAN PENGISIAN BATERAI PADA SISTEM TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN PEMANTAUAN IOT Suhendi, Asep; Kirom, Mukhammad Ramdlan; Imanullah, Noorharsy
Telkatika: Jurnal Telekomunikasi Elektro Komputasi & Informatika Vol. 3 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Perpustakaan Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap peradaban manusia. Sejauh ini penggunaan energi masih mendominasi pada energi fosil sedangkan pemanfaatan energi non fosil masih rendah. Oleh karena itu penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan perlu dikembangkan seperti energi angin. Turbin angin Savonius didesain agar dapat berputar dari segala arah angin. Selain itu turbin angin Savonius tidak membutuhkan kecepatan angin yang besar untuk berputar, sehingga turbin angin ini dapat digunakan di Indonesia yang memiliki kecepatan rata-rata angin yang rendah. Telah dilakukan pengujian produksi listrik menggunakan turbin angin yang dilakukan di gedung TULT Universitas Telkom. Sistem IoT ditambahkan untuk memantau tegangan dan persentase baterai saat diisi. Data yang dibaca sensor tegangan diolah mikrokontroller Wemos D1 R2 yang memiliki modul ESP8266. Modul ini dapat mengirimkan data yang telah diolah ke internet dengan platform bernama ThingSpeak. Sistem dapat mengisi baterai dari kapasistas 74% sampai 90% selama kurang lebih 24 menit.
Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu Dan Kelembapan Berbasis Iot Untuk Evaluasi Kenyamanan Termal Di Ruang Kelas Pradharona, Qualita Imami; Kirom, Mukhammad Ramdlan; Suhendi, Asep
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada proses pembelajaran di dalam kelaskenyamanan termal sangat mempengaruhi sikap dankinerja mahasiswa yang sedang melakukan pembelajaran.Namun, pada kenyataanya ketika mahasiswa sedangmelaksanakan proses pembelajaran mengalami beberapakendala yang membuat mereka tidak merasa nyamanberada di ruang kelas seperti merasakan suhu ruanganyang terlalu panas ataupun suhu ruangan yang terlaludingin. Standar Nasional Indonesia menetapkan suhuudara untuk kenyamanan termal daerah tropis dapatdibagi menjadi (1) Sejuk nyaman, antara temperaturefektif 20,5°C - 22,8°C, (2) Nyaman optimal, antaratemperatur efektif 22,8°C - 25,8°C, (3). Hangat nyaman,antara temperatur efektif 25,8°C - 27,1°C. Sedangkankelembapan udara relatif yang nyaman untuk manusiaberkisar antara 30%-60%. Tujuan dari sistem monitoringsuhu dan kelembapan adalah untuk memonitoring kondisisuhu dan kelembapan yang dapat digunakan untukmengetahui apakah ruangan telah berada pada kondisinyaman atau tidak. Data yang didapat dari sistemmonitoring akan digunakan sebagai parameter untukmengevaluasi kenyamanan termal. Pemantauan suhu dankelembapan yang digunakan adalah berbasis IoT (Internetof Things). Kata kunci : Monitoring, Suhu, Kelembapan, IoT