Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penguatan Wawasan Moderasi Beragama Mahasiswa melalui Mata Kuliah Kebijakan Pendidikan Islam di IAI Yasni Bungo Khamim, Siti; Silfia hanani; Nindia Mirwanti
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol. 12 No. 1 (2025): (April 2025)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51311/nuris.v12i1.975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi, proses pelaksanaan, dan efektivitas penguatan wawasan moderasi beragama mahasiswa melalui pembelajaran Mata Kuliah Kebijakan Pendidikan Islam di Institut Agama Islam Yasni Bungo. Fokus penelitian diarahkan pada bagaimana nilai-nilai moderasi seperti tawassuth (moderat), tasamuh (toleransi), i’tidal (adil), dan tawazun (seimbang) diinternalisasikan dalam proses pembelajaran, serta bagaimana kontribusinya dalam membentuk sikap keberagamaan mahasiswa yang inklusif dan adaptif terhadap keragaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan terdiri atas dosen pengampu, mahasiswa, dan pengelola program studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan wawasan moderasi beragama dilakukan melalui integrasi nilai moderasi dalam materi kuliah, diskusi reflektif yang mengaitkan isu-isu kontemporer dengan kebijakan pendidikan Islam, serta pendekatan pembelajaran yang humanis dan partisipatif. Dosen memiliki peran strategis sebagai fasilitator, inspirator, sekaligus role model dalam mewujudkan pembelajaran yang moderatif. Pembelajaran ini tidak hanya memperkuat pemahaman keislaman mahasiswa secara konseptual, tetapi juga membentuk kepekaan sosial dan komitmen kebangsaan yang kuat. Kontribusi spesifik penelitian ini adalah memberikan model integratif penguatan moderasi beragama dalam kurikulum pendidikan tinggi keagamaan, khususnya pada mata kuliah yang bersifat normatif-kebijakan. sehingga temuan ini dapat menjadi rujukan dalam pengembangan kurikulum berbasis moderasi, pelatihan dosen, dan kebijakan kelembagaan dalam rangka membangun budaya akademik yang damai, toleran, dan inklusif.