Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi target prioritas para pemimpin dunia dengan jumlah dan prevalensinya terus meningkat dalam beberapa dekade. Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme dengan peningkatan kadar gula darah akibat kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau kerusakan keduanya. Kepatuhan adalah faktor terpenting dalam keberhasilan pengobatan pasien dengan diabetes melitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kepatuhan pasien diabetes melitus terhadap pemeriksaan rutin dan kepatuhan dalam konsumsi obat diabetes melitus. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner MMAS 8 untuk mengetahui tingkat kepatuhan konsumsi obat diabetes melitus. Penelitian ini juga melakukan observasi dan menggunakan data sekunder untuk menentukan kepatuhan pemeriksaan rutin setiap bulannya. Tingkat kepatuhan pemeriksaan rutin dan kepatuhan konsumsi obat di Klinik Rumkitban Purworejo termasuk dalam kategori patuh,hal ini merupakan hasil yang positif mengingat pentingnya melakukan pemeriksaan rutin dan konsumsi obat dalam penanganan Diabetes melitus. Hasil analisis dari segi usia menunjukkan bahwa dari 39 responden tersebut, yang paling banyak berusia ? 50 tahun sebanyak 31 responden (79,49%), menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 39 responden paling banyak jenis kelamin laki-laki sebanyak 20 responden (51,29%), segi pendidikan menunjukkan bahwa dari 39 responden paling banyak pendidikan SMA sebanyak 31 responden (79,49%), dari segi lama menderita diabetes melitus menunjukkan bahwa dari 39 responden paling banyak responden lama menderita diabetes melitus 1-5 tahun sebanyak 35 responden (89,75%). Hasil penelitian ini menunjukan adanya kepatuhan yang tinggi dalam pemeriksaan rutin dan konsumsi obat. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dan sebagai tenaga medis dapat melakukan pelayanan dan memberikan dukungan terhadap pasien dengan diabetes melitus.