Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengalaman Gastronomi dalam Praktik Sosial Masyarakat Adat: Studi Kasus di Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi Muhamad Akbar Gumilang; Muhammad Raihan Thariq Hidayat; Savina Azzahra; Ngadiah Safira; Elly Malihah; Rini Andari
Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal ALTASIA (Agustus)
Publisher : Program Studi Pariwisata - Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/altasia.v7i2.10604

Abstract

Praktik makan masyarakat adat bukan sekadar aktivitas konsumsi, tetapi bagian dari sistem nilai, identitas, dan spiritualitas kolektif. Di Kampung Adat Cireundeu, makanan pokok seperti rasi (olahan singkong) merepresentasikan warisan budaya dan bentuk resistensi terhadap modernisasi. Namun, kajian mengenai pengalaman gastronomi masih banyak berfokus pada konteks pariwisata komersial, sementara pengalaman makan masyarakat adat jarang dikaji secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana masyarakat adat Cireundeu memaknai praktik makan sebagai bagian dari pengalaman gastronomi yang terstruktur secara sosial. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Pemilihan pendekatan ini didasarkan pada kebutuhan untuk menggali praktik budaya secara kontekstual dan mendalam. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, dengan analisis yang mengacu pada teori praktik sosial. Hasil penelitian menunjukkan tiga temuan utama: (1) makanan lokal dipahami sebagai simbol kehormatan leluhur dan identitas budaya; (2) praktik makan kolektif menjadi ruang pewarisan nilai dan solidaritas sosial; dan (3) terdapat dimensi spiritual dan ekologis dalam struktur praktik makan masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengalaman gastronomi masyarakat Cireundeu merupakan praktik sosial yang kompleks dan bermakna. Rekomendasi ditujukan untuk penelitian selanjutnya agar melakukan studi komparatif di komunitas adat lain guna memperluas pemahaman dan kontribusi teori dalam konteks lokal yang beragam. Keterbatasan penelitian ini adalah ruang lingkup lokasi tunggal.