Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media diorama dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas I SD dengan mempertimbangkan tingkat keaktifan belajar. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang cenderung mengkaji media pembelajaran atau keaktifan secara terpisah, penelitian ini secara simultan menganalisis interaksi keduanya. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan Non-Equivalent Control Group Design, melibatkan dua kelas yaitu kelas I A dan I B di SD Negeri Sonosewu dengan total 40 peserta didik. Variabel bebas meliputi jenis media pembelajaran (diorama dan gambar biasa) dan tingkat keaktifan siswa (tinggi, sedang, rendah), sedangkan variabel terikat adalah pemahaman konsep matematika pada materi membilang. Instrumen penelitian berupa soal pretest-posttest dan lembar observasi keaktifan. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dua jalur (Two-Way ANOVA) untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel dan interaksi keduanya terhadap pemahaman konsep.Hasil menunjukkan bahwa media diorama lebih efektif daripada media gambar biasa (p < 0,05). Keaktifan belajar juga berpengaruh signifikan (p < 0,05), dan terdapat interaksi signifikan antara media dan keaktifan (p = 0,008). Artinya, efektivitas media meningkat seiring dengan tingginya keaktifan siswa. Penelitian ini memberikan kontribusi empiris dalam mengintegrasikan media konkret dan strategi peningkatan keaktifan, serta membuka peluang pengembangan media inovatif berbasis teknologi untuk pembelajaran matematika di kelas rendah