Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Gondomanan Yogyakarta Alfina Febriyani; Suyani; Nurul Shoimah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.464

Abstract

Pemberian ASI Eksklusif merupakan hal yang penting karena dapat meningkatkan dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh pada bayi sehingga tidak mudah terserang penyakit infeksi. Namun cakupan ASI eksklusif di indonesia sendiri masih sangat rendah yakni 69,7% sedangkan di wilayah Yogyakarta sendiri cakupan ASI Eksklusif belum mencapai target yakni 81,9%. Beberapa faktor yang mempengaruhi cakupan ASI Eksklusif tersebut yakni kurangnya dukungan tenaga kesehatan kepada ibu, kurangnya dukungan keluarga, usia ibu, pengetahuan, pekerjaan, pendidikan dan paritas ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif diwilayah kerja puskesmas gondomanan Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia lebih dari 6-12 bulan di puskesmas Gondomanan Yogyakarta dengan jumlah 35 orang. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Berdasarkan hasil uji statistic dengan uji chi squere didapatkan nilai P Value sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan usia ibu, pengetahuan ibu, dan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif dan ada hubungan dukungan Suami dengan pemberian ASI Eksklusif. Sehingga disarankan ibu dan suami dapat bekerjasama selama masa menyusui, suami dapat turun terlibat aktif memberikan memberikan dukungan emosional dan praktis sehingga ibu termotivasi. Selain itu bidan sebagai tenaga kesehatan dapat meningkatkan edukasi terkait ASI Eksklusif, melakukan pemberdayaan keluarga