Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak di jumpai di masyarakat. Hipertensi dapat diartikan sebagai tekanan persisten dimana tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolic >90 mmHg. Seiring bertambahnya usia seseorang juga mengalami perubahan fisiologis, seperti penurunan elastisistas arteri dan kekakuan pembuluh darah, yang menjadi faktor mengindikasikan seseorang menderita tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat dikendalikan dengan pengobatan farmakologis dan non farmakologis. Salah satu pengobatan non farmakologis yaitu dengan mengkonsumsi minuman herbal, seperti rebusan jahe, kayu manis, serai, dan madu. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh mengkonsumsi minuman rebusan jahe, kayu manis, serai, dan madu terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental. Desain penelitian menggunakan control group pre test- post tets design. Populasi pada penelitian ini adalah lansia sebanyak 175 yang menderita hipertensi di Desa Ngrombo, Baki, Sukoharjo. Sampel pada penelitian ini sebanyak 64 responden, pengambilan sampel teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon, karena data tidak berdistribusi normal. Didapatkan rata-rata tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan minuman rebusan jahe, kayu manis, serai dan madu yaitu tekanan darah sistole sebelum 161,06 mmHg, sesudah diberikan 122,34 mmHg, dan tekanan darah diastole sebelum 93,81 mmHg, sesudah diberikan 81,56 mmHg. Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh mengkonsumsi minuman rebusan jahe, kayu manis, serai, dan madu terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi dengan nilai signifikasi diperoleh 0,000.