Konflik dalam lingkungan kerja kuliner merupakan fenomena yang umum terjadi, terutama karena tekanan kerja yang tinggi, interaksi yang intensif antar individu, serta keragaman latar belakang dan nilai personal yang dimiliki oleh setiap karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi asertif dan empatik dalam penyelesaian konflik yang terjadi di lingkungan kerja kuliner. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis studi pustaka dari berbagai jurnal dan artikel ilmiah, penelitian ini menemukan bahwa komunikasi asertif dan empatik secara signifikan membantu menyelesaikan konflik secara konstruktif. Komunikasi dua arah yang terbuka serta kemampuan mendengarkan secara aktif menjadi kunci keberhasilan manajemen konflik di sektor ini. Keywords: komunikasi asertif, komunikasi empatik, manajemen konflik, lingkungan kerja kuliner Conflict in the culinary work environment is a common phenomenon, primarily due to high work pressure, intensive interpersonal interactions, and the diversity of personal backgrounds and values among employees. This study aims to analyze assertive and empathic communication strategies in resolving conflicts that occur within culinary workplaces. Using a descriptive qualitative approach based on literature review from various journals and scientific articles, the study finds that assertive and empathic communication significantly contributes to constructive conflict resolution. Open two-way communication and the ability to listen actively are identified as key factors in effective conflict management within this sector. Keywords: assertive communication, empathic communication, conflict management, culinary work environment