Latar Belakang: Apotek memegang peranan krusial dalam sistem pelayanan kesehatan sebagai penyedia obat dan produk kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2023 terdapat lebih dari 27.000 apotek di Indonesia. Tujuan: Untuk mengidentifikasi pertumbuhan jumlah artikel dan sitasi publikasi, serta menganalisis hubungan antar peneliti (co-author) dan hubungan antar kata (co-occurrence) yang berkaitan dengan strategi pengembangan bisnis apotek di era digital. Metode: Penelitian dilakukan menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan bibliometrik. Data dikumpulkan dari Google Scholar menggunakan perangkat lunak Publish or Perish dengan kata kunci Business Development, SOAR Matrix, Pharmacy, dan Digital. Data analisis menggunakan perangkat lunak VOSviewer untuk memvisualisasikan hasil yang diperoleh. Hasil: Penelitian menunjukkan tren peningkatan publikasi dan sitasi setiap tahun, contohnya pada tahun 2017 tercatat 14 artikel dengan 4.066 sitasi, sementara itu pada tahun 2024 terdapat peningkatan 19% sehingga jumlah artikel 37. Salah satu artikel dengan sitasi tertinggi, berjudul “Customer relationship management: concepts and technologies” mencatat 3.730 sitasi. Analisis co-author menghasilkan dua klaster, menunjukkan keterbatasan kolaborasi dalam penelitian strategi pengembangan bisnis apotek di era digital di sisi lain, analisis co-occurrence menghasilkan enam klaster, dimana kata kunci yang paling dominan adalah “apoteker” dan “Kesehatan”. Saran: Penelitian lanjutan untuk menyelidiki faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kolaborasi, serta mendorong kerja sama antara apoteker, akademisi bisnis, dan ahli teknologi informasi untuk menghasilkan strategi pengembangan bisnis apotek yang lebih komprehensif di era digital.Kata Kunci: Bibliometrik, Apotek, VOSViewer, Pengembangan Bisnis