Penelitian ini bertujuan mengkaji proses collaborative governance dalam penanganan kasus bullying pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan ditentukan menggunakan teknik purposive sampling melibatkan stakeholder seperti DP3APPKB Kota Surabaya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Plato Foundation, serta tiga sekolah yang dipilih berdasarkan rekomendasi Dinas Pendidikan, yakni SMPN 5 Surabaya, SMPN 28 Surabaya, dan SMP Kartika IV-1 Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kolaborasi berlangsung secara positif dengan komunikasi terbuka, kepercayaan antar aktor, dan kepemimpinan aktif. Tindakan kolaborasi dilakukan dalam bentuk pencegahan, penanganan, dan edukasi, yang mana masing-masing aktor menjalankan peran sesuai kapasitasnya. Dampak dari kolaborasi ini antara lain adalah tersusunnya SOP penanganan bullying dan penurunan jumlah kasus, meskipun tantangan seperti perbedaan pendapat, rotasi staf, dan kurangnya peran orang tua masih ditemukan. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan sistem data terintegrasi antar stakeholder serta optimalisasi sumber daya melalui pelatihan berkelanjutan dan dukungan pendanaan. Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, ramah, dan berpihak pada kepentingan terbaik anak.