Abstract Prostate disorders, including benign prostatic hyperplasia (BPH) and prostate cancer, represent important health issues among elderly men. Public awareness of the importance of early detection remains low, especially among the elderly. This community service initiative aimed to raise awareness among the elderly about the importance of early detection of prostate disorders through educational seminars and prostate-specific antigen (PSA) screening. The activity was conducted in the community of Asisi Church, Jakarta, involving 105 participants, consisting of 26 men and 79 women. The educational seminar was delivered interactively, covering topics such as prostate anatomy, symptoms, and the importance of screening. Following the seminar, PSA screening using a venous blood-based rapid test was carried out for eligible male participants. The screening results revealed that all male participants (100%) had PSA levels within the normal range. This program successfully enhanced participants and their family understanding of prostate health and encouraged active community involvement in health promotion and disease prevention. It is recommended that such programs be implemented continuously with a more personalized and collaborative approach to reach a broader at-risk population and facilitate appropriate referral for participants with abnormal findings. Abstrak Gangguan prostat, baik benign prostatic hyperplasia (BPH) maupun kanker prostat, merupakan masalah kesehatan yang penting pada laki-laki lanjut usia. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini masih rendah, terutama di kalangan lansia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lansia mengenai pentingnya deteksi dini gangguan prostat melalui seminar edukasi dan skrining prostate-specific antigen (PSA). Kegiatan dilaksanakan di lingkungan Gereja Asisi Jakarta dan melibatkan 105 peserta, terdiri dari 26 laki-laki dan 79 perempuan. Seminar edukasi disampaikan secara interaktif dengan materi seputar anatomi prostat, gejala, serta pentingnya skrining. Setelah edukasi, dilakukan skrining PSA menggunakan metode rapid test berbasis darah vena kepada peserta laki-laki yang memenuhi kriteria. Hasil skrining menunjukkan bahwa seluruh peserta laki-laki (100%) memiliki kadar PSA dalam rentang normal. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta dan keluarganya terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan prostat dan mendorong partisipasi aktif komunitas dalam upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit tidak menular. Saran agar program ini dilaksanakan secara berkesinambungan dengan pendekatan lebih personal dan kolaboratif agar menjangkau lebih banyak populasi berisiko serta mendorong rujukan lebih lanjut bagi peserta dengan hasil abnormal.