Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Tingkatkan Pengetahuan Pasien Prolanis tentang Resistensi Antibiotik di Puskesmas Haurngombong, Pamulihan, Sumedang Friana, Derina Agus; Hasanah, Muna Shintya; Hidayat, Taufik
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.21357

Abstract

ABSTRAK Resistensi antibiotik, krisis kesehatan global, menyebabkan 1,69 juta kematian per tahun dan diproyeksikan mencapai 10 juta pada 2050 jika tidak ditangani (World Health Organization, 2024). Di Indonesia, khususnya Pamulihan, Sumedang, penyalahgunaan antibiotik akibat rendahnya literasi kesehatan dan praktik swamedikasi mendorong resistensi bakteri seperti Escherichia coli (34,1% resisten terhadap ampisilin) dan Staphylococcus aureus (53% resisten terhadap metisilin), dengan dampak ekonomi USD 1,5 miliar per tahun (Kementerian Kesehatan RI, 2022; Murray et al., 2022). Inisiatif pengabdian masyarakat pada 17 April 2025 di UPTD Puskesmas Haurngombong menargetkan 23 pasien perempuan Prolanis untuk meningkatkan pengetahuan tentang resistensi antibiotik melalui penyuluhan interaktif, leaflet budaya, role-playing, dan diskusi kasus. Metode meliputi wawancara, kuesioner pre-post test, dan analisis Paired Sample T-Test, menunjukkan peningkatan skor pengetahuan dari 4,96 menjadi 8,00 (skala 10, P<0,001). Berbasis Teori Kognitif Sosial, Health Belief Model, dan Theory of Planned Behavior, intervensi ini meningkatkan literasi kesehatan dan kepatuhan terhadap penggunaan antibiotik yang rasional, sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba Indonesia (2025-2029) dan SDG 3 (Kementerian Kesehatan RI, 2023; United Nations, 2023). Inisiatif ini memberdayakan perempuan pedesaan untuk mencegah resistensi di komunitas. Kata Kunci: Resistensi Antibiotik, Pengetahuan Pasien, Program Prolanis, Edukasi Kesehatan, Indonesia Pedesaan.  ABSTRACT Antibiotic resistance, a global health crisis, claims 1.69 million lives annually, projected to reach 10 million by 2050 if unaddressed (World Health Organization, 2024). In rural Pamulihan, Sumedang, Indonesia, antibiotic misuse due to low health literacy and self-medication drives resistant pathogens like Escherichia coli (34.1% resistant to ampicillin) and Staphylococcus aureus (53% resistant to methicillin), costing USD 1.5 billion yearly (Kementerian Kesehatan RI, 2022; Murray et al., 2022). A community service initiative on April 17, 2025, at UPTD Puskesmas Haurngombong targeted 23 female Prolanis patients to enhance antibiotic resistance knowledge through interactive counseling, culturally tailored leaflets, role-playing, and case discussions. Methods included interviews, pre-post test questionnaires, and Paired Sample T-Test analysis, showing a significant knowledge score increase from 4.96 to 8.00 (10-point scale, P<0.001). Grounded in Social Cognitive Theory, Health Belief Model, and Theory of Planned Behavior, this intervention improved health literacy and adherence to rational antibiotic use, aligning with Indonesia’s National Action Plan for Antimicrobial Resistance Control (2025-2029) and SDG 3 (Kementerian Kesehatan RI, 2023; United Nations, 2023). Empowering rural women, it lays a scalable foundation for community-level resistance prevention. Keywords: Antibiotic Resistance, Patient Knowledge, Prolanis Program, Health Education, Rural Indonesia.
Efektivitas Tanaman Obat Antidiabetik Dalam Tinjauan Bioinformatik Amin, Saeful; Friana, Derina Agus; Satria, Deagi Taufik; Hasanah, Muna Shintya
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 2 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i2.2479

Abstract

Kadar glukosa darah tinggi akibat sintesis insulin yang tidak memadai oleh pankreas adalah ciri diabetes melitus, kondisi metabolik kronis. Obat herbal tradisional menawarkan alternatif untuk mengendalikan diabetes, dengan ramuan tertentu yang dapat menurunkan kadar gula darah tanpa efek samping. Riset ini bertujuan mengevaluasi kemanjuran obat tradisional sebagai terapi antidiabetik. Metode yang digunakan melibatkan tahapan membaca, memahami, membandingkan, merangkum, dan menyimpulkan dari literatur jurnal yang diperoleh sebanyak 5 artikel dari sumber PubMed, Google Scholar, dan Elsevier. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa dari berbagai jurnal yang dipelajari, jenis tanaman seperti Gymnema sylvestre, kunyit, dan bawang putih. Selain itu buah paria daun kumis kucing, biji kemrunggi, jamu Saintifik yang terdiri dari daun salam, sambiloto, kayu manis dan temulawak cukup efektif dalam mencegah penyakit DM dan menurunkan kadar gula.