Remaja putri memiliki resiko paling tinggi menderita anemia disebabkan oleh beberapa hal, seperti remaja pada masa pertumbuhan dan ketika remaja putri mengalami menstruasi, pada saat ini proses perubahan fisiologi tubuh akan meningkatkan resiko anemia. Anemia merupakan suatu keadaan kadar hemoglobin lebih rendah dari nilai normal (12 gr/dL). Pengetahuan sangat penting perannya bagi remaja putri untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan pencegahan anemia. Pendidikan kesehatan menjadi upaya dalam pencegahan primer dalam pencegahan anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang pencegahan anemia. Penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan jenis penelitian yaitu one group pre-test and post-test. Sampel pada penelitian ini berjumlah 58 responden, yaitu siswi kelas X SMK Karsa Mulya Kota Palangka Raya. Teknik pengambilan sampel meggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test (p-value=0,000 atau p<0,05), yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada pemberian pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang pencegahan anemia di kelas X SMK Karsa Mulya Kota Palangka Raya. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang pencegahan anemia. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah terbukti efektif dalam menyampaikan informasi pada remaja putri. Oleh karena itu, pihak sekolah dapat bekerja sama dengan fasilitas kesehatan terkait pemberian pendidikan secara rutin tentang pencegahan anemia guna meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pencegahan anemia bersamaan dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD).