Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang menjadi perhatian serius di Indonesia. Anemia merupakan salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada kejadian stunting. Remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia akibat kehilangan zat besi saat menstruasi. Anemia jika tidak ditangani dengan baik, dapat berlanjut hingga masa kehamilan kelak, sehingga meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan berujung pada stunting. Pengetahuan tentang anemia menjadi aspek penting dalam upaya pencegahan stunting sejak dini yang berpotensi pada kesiapan mereka dalam mencegah stunting sejak usia remaja. Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri mengenai anemia dan kaitannya dengan stunting masih tergolong rendah. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk menggali hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan stunting secara lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan menganalisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Sikap Dalam Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini Pada Remaja Putri. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional, sampel berjumlah 30 responden remaja putri di Kota Palangka Raya. Hasil Penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan kurang 3%, tingkat pengetahuan cukup 40%, dan pengetahuan baik 57%. Sikap remaja putri dari 30 responden didapatkan hasil sikap positif 63%, dan sikap negatif 37). Nilai uji statistic menunjukkan p value = 0,000 yang artinya Terdapat Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Sikap Dalam Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini Pada Remaja Putri. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai intervensi dalam asuhan keperawatan pada tatanan klinik maupun komunitas. Seiring dengan pengetahuan yang meningkat maka akan mengubah sikap menjadi lebih baik untuk mencapai derajat kesehatan remaja putri yang optimal.