Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN INTERNET ADDICTION DENGAN NYERI LEHER PADA REMAJA DI SMA NEGERI 3 PALANGKA RAYA Wiyono, Henry; Ronaldo, Ferry; Riana Dewi, Christin
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jkw.v5i1.1309

Abstract

Latar Belakang: Nyeri leher merupakan dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan internet yang berlebihan. Penggunaan internet yangberlebihan sering kita kenal dengan istilah internet addiction. Internet addiction merupakan perilaku adiktif yang ditandai dengan ketidakmampuanindividu dalam mengendalikan kebutuhannya dalam menggunakan internet. Remaja merupakan individu yang masih berada pada tahap perkembangan sehingga lebih rentan untuk mengalami internet addiction. Fenomena yang terjadi saat ini adalah adanya peningkatan kejadian internetaddiction pada kalangan remaja. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan internet addiction dengan nyeri leher pada remaja di SMA Negeri 3 PalangkaRaya. Metode: Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling didapatkan 111 responden, pengambilan data menggunakan kuesionerIAT dan NDI yang sudah melalui uji validitas dan reliabilitas, untuk analisis data menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil: Berdasarkan hasiluji statistik dengan metode Spearman Rank menunjukkan angka Sig. 2-tailed dengan nilai p-value 0,00 dengan derajat kemaknaan p kurang 0,05 yangartinya ada hubungan antara internet addiction dengan nyeri leher. Correlation Coefficient didapatkan hasil 0,616 yang artinya memiliki tingkatkeeratan hubungan tinggi dan kuat. Terdapat arah hubungan yang positif antara internet addiction dan nyeri leher yaitu 1,000 lebih 0,616 yang artinya semakintinggi kejadian internet addiction maka kejadian nyeri leher juga semakin meningkat. Sehingga H1 diterima, artinya ada Hubungan Internet Addictiondengan Nyeri Leher. Simpulan: Ada hubungan antara internet addiction dengan nyeri leher. Disarankan kepada pihak instansi agar lebih sering memberikan konseling atau sosialisasi kepada siswa-siswi mengenai dampak negatif yang ditimbulkan akibat kecanduan internet, baik dampak yangmengarah kepada fisik, psikologi dan lingkungan sekitar.
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu dalam Pencegahan Kejang Demam pada Anak Balita Ronaldo, Ferry; Carolina, Putria; Satalar, Tomi; H, Ariani
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6864

Abstract

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh lebih dari 38ÂșC. Sering terjadi pada waktu anak berusia antara 6 bulan sampai 5 tahun. Pengetahuan ibu diperlukan agar tindakan yang diberikan pada anaknya yang mengalami kejang demam dapat sesuai. Dampak positif apabila orang tua terutama ibu mengetahui cara pencegahan kejang demam maka anak dapat segera tertangani dengan tepat. Sebaliknya dampak negatif apabila pengetahuan dan sikap ibu tentang pencegahan kejang demam masih kurang, dan penanganan yang diberikan tidak cepat dan tepat dapat memicu resiko terjadinya kejang demam pada anak balita. Penelitian ini untuk menganalisis Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Pencegahan Kejang Demam Pada Anak Balita. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan jenis penelitian Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki anak balita di Puskesmas Menteng Palangka Raya. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Menggunakan uji statistik Chi Square. Berdasarkan hasil uji Chi Square didapatkan p value =0,000 <0,05 maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Pengetahuan Dengan Sikap Ibu dalam Pencegahan Kejang Demam pada Anak Balita di UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia dengan Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini pada Remaja Putri: Correlations Between Knowledge Level About Anemia with Early Stunting Prevention Effort in Adolescent Girls Carolina, Putria; Ronaldo, Ferry; Viola, Zefanya
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.10567

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang menjadi perhatian serius di Indonesia. Anemia merupakan salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada kejadian stunting. Remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia akibat kehilangan zat besi saat menstruasi. Anemia jika tidak ditangani dengan baik, dapat berlanjut hingga masa kehamilan kelak, sehingga meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan berujung pada stunting. Pengetahuan tentang anemia menjadi aspek penting dalam upaya pencegahan stunting sejak dini yang berpotensi pada kesiapan mereka dalam mencegah stunting sejak usia remaja. Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri mengenai anemia dan kaitannya dengan stunting masih tergolong rendah. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk menggali hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan stunting secara lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan menganalisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Sikap Dalam Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini Pada Remaja Putri. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional, sampel berjumlah 30 responden remaja putri di Kota Palangka Raya. Hasil Penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan kurang 3%, tingkat pengetahuan cukup 40%, dan pengetahuan baik 57%. Sikap remaja putri dari 30 responden didapatkan hasil sikap positif 63%, dan sikap negatif 37). Nilai uji statistic menunjukkan p value = 0,000 yang artinya Terdapat Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Sikap Dalam Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini Pada Remaja Putri. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai intervensi dalam asuhan keperawatan pada tatanan klinik maupun komunitas. Seiring dengan pengetahuan yang meningkat maka akan mengubah sikap menjadi lebih baik untuk mencapai derajat kesehatan remaja putri yang optimal.