Background: Stroke is a major public health problem. Globally, stroke is a serious problem, with morbidity and mortality rates higher than those of cardiovascular disease. Sudden stroke can cause physical and mental disability and death, both in productive and elderly individuals. Therefore, efforts are needed to reduce the incidence of stroke through the adoption of a healthy lifestyle, starting with a balanced diet, including plenty of vegetables, fresh fruit, low-fat protein, and fiber-rich foods that are beneficial for blood vessel health, and regular exercise. Purpose: To increase public understanding of stroke risk factors and prevention methods, and to encourage people to adopt healthy lifestyle behaviors to reduce stroke risk. Methods: The activity was conducted in Lamtimpeung Village, Aceh Besar, on July 1, 2025, from 8:30 a.m. to 11:30 a.m. WIB, with 30 participants. The activity used a one-group pre-test and post-test design to determine changes in participants' knowledge before and after the counseling session. The counseling session used posters and interactive discussions. Results: The average knowledge score of participants increased from 7.6 in the pre-test to 9.06 in the post-test, with a mean difference of -1.46. The p-value was 0.0000. The 95% CI for the pre-test ranged from 6.96 to 8.23, while for the post-test it ranged from 8.27 to 9.85, indicating a significant improvement after the counseling session. Conclusion: Counseling sessions using posters and an interactive approach have been shown to improve public understanding of stroke prevention through a healthy lifestyle and significantly increase knowledge about risk factors and prevention methods. This activity also creates a conducive atmosphere and encourages active involvement of participants in the health learning process. Sugesstion: Village officials, health workers, and related agencies can develop visual media-based outreach methods, such as posters and interactive discussions, as alternative ongoing education methods to increase public knowledge about stroke prevention through a healthy lifestyle. This approach can also be expanded to include simple digital platforms to reach a wider and more equitable audience. Keywords: Counseling; Healthy lifestyle; Poster media; Stroke Pendahuluan: Stroke menjadi salah satu masalah kesehatan utama bagi masyarakat. Hampir di seluruh dunia stroke menjadi masalah yang serius dengan angka morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan angka kejadian penyakit kardiovaskuler. Serangan stroke yang mendadak dapat menyebabkan kecacatan fisik dan mental serta kematian, baik pada usia produktif maupun lanjut usia. Untuk itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi kejadian stroke melalui penerapan gaya hidup sehat, yang dimulai dengan mengkonsumsi gizi seimbang, seperti memperbanyak makan sayur, buah-buahan segar, protein rendah lemak, serta makanan kaya serat yang bermanfaat bagi kesehatan pembuluh darah, dan melakukan olahraga secara teratur. Tujuan: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang faktor risiko stroke dan cara pencegahannya serta mendorong masyarakat agar mampu menerapkan perilaku hidup sehat guna menurunkan risiko stroke. Metode: Kegiatan dilakukan di Desa Lamtimpeung, Aceh Besar, tanggal 1 Juli 2025, dimulai pukul 08.30 WIB hingga 11.30 WIB, dengan peserta sebanyak 30 orang. Kegiatan menggunakan desain one group pre-test & post-test untuk mengetahui perubahan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Penyuluhan dilakukan dengan media poster dan diskusi interaktif. Hasil: Rata-rata skor pengetahuan peserta mengalami peningkatan dari 7,6 pada saat pre-test menjadi 9,06 pada post-test, dengan selisih rata-rata sebesar -1,46. Nilai p-value sebesar 0,0000. 95% CI untuk pre-test berada pada kisaran 6,96 hingga 8,23, sementara untuk post-test berada pada 8,27 hingga 9,85, yang mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan setelah dilakukan penyuluhan. Simpulan: Penyuluhan dengan media poster dan pendekatan interaktif terbukti mampu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pencegahan stroke melalui gaya hidup sehat, serta memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan mengenai faktor risiko dan cara pencegahannya. Kegiatan ini juga menciptakan suasana yang kondusif dan mendorong keterlibatan aktif peserta dalam proses pembelajaran kesehatan. Saran: Pihak desa, tenaga kesehatan, dan instansi terkait dapat mengembangkan metode penyuluhan berbasis media visual seperti poster dan diskusi interaktif sebagai alternatif edukasi berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stroke melalui gaya hidup sehat. Pendekatan ini juga dapat diperluas dengan melibatkan platform digital sederhana guna menjangkau masyarakat secara lebih luas dan merata.