Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Lagu-Lagu Indie di Indonesia Kartika Kurnia Hakiki; Indri Andriyani; Melisa Disnayanti
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 8 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i8.20283

Abstract

Lagu indie adalah lagu yang dibuat dan di distribusikan secara mandiri oleh musisi. Istilah "indie" berasal dari kata "independent", yang berarti mandiri, bebas, atau merdeka. Seorang musisi indie cenderung memiliki kebebasan lebih besar dalam menciptakan karya, baik dari segi genre, gaya, maupun tema, tanpa harus mengikuti aturan atau tuntutan dari label besar. Dalam lagu-lagu indie, bahasa Indonesia sering digunakan baik sebagai bahasa utama atau sebagai bagian dari lirik yang lebih kompleks.  Lirik-lirik lagu indie dari Indonesia sering menggunakan bahasa Indonesia dengan ungkapan asli dan menggambarkan kehidupan sehari-hari seseorang.  Selain itu, Musik indie terkadang mencerminkan kebebasan kreatif dalam penggunaan bahasa karena merupakan cara ekspresi alternatif di luar arus utama industri musik. Dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam lagu-lagu indie cenderung ekspresif, puitis, dan dekat dengan bahasa sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menganalisis teks lirik dari beberapa lagu indie populer.  Kritik sosial, pernyataan personal, dan eksplorasi identitas kultural sering ditemukan dalam lirik-lirik tersebut.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Indonesia dalam musik indie berfungsi sebagai alat komunikasi dan medium estetika yang meningkatkan dinamika bahasa dalam budaya populer. Salah satu contoh lagu Indie yang diciptakan oleh para penyanyi Indonesia adalah Nadin Amizah “Bertaut”, Sal Priadi “Kita Usahakan Rumah Itu”, Raissa Anggiani “Kau Rumahku”.
ANALYSIS OF PREPOSITION USAGE IN THE ONLINE NEWS PORTAL DETIK.COM Gunawan, Inra; Indri andriyani; Silviani; Iis Lisnawati
JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES Vol. 2 No. 01 (2024): FEBRUARY 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Language has a function as a means of communication. To fulfill this function, language must be understood by both parties who will communicate. This research aims to find out whether the information in the Detik.com online news portal is credible and in accordance with writing rules, especially in writing prepositions. This research uses a qualitative approach, an approach that prioritizes an inductive mindset and is not bound by theory, but rather by facts that arise naturally in the field. The method used is descriptive analytical method, which is a research method used by researchers to describe an object that contains phenomena in order to answer a research problem. The research technique used in this research is observation, which is a research technique carried out by observing the events or events under study. The data source is obtained from the Detik.com online news portal published in November. The results of this study indicate that the writing of prepositions is in accordance with the writing rules so that the news on the Detik.com online news portal can be used as a credible and reliable source of information.
EFEKTIVITAS KONTEN EDUKATIF INSTAGRAM DALAM PEMBINAAN AFIKSASI BAHASA INDONESIA Aninda Nurfazriyatul Huda; Silviani; Indri Andriyani; Yuni Etinawati
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/g7ha3f03

Abstract

Pembinaan bahasa melalui media digital menjadi salah satu upaya yang relevan dan efektif untuk meningkatkan pemahaman kebahasaan, khususnya terkait afiksasi di kalangan pengguna media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembinaan bahasa melalui konten edukatif di Instagram dan menganalisis peningkatan pemahaman pengguna terhadap konsep afiksasi berdasarkan hasil pretest dan posttest. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data berupa komentar netizen yang mengandung kesalahan afiksasi pada beberapa unggahan influencer serta hasil tes yang dikembangkan berdasarkan temuan tersebut. Proses pembinaan dilakukan melalui tiga tahap, yakni pretest, penyajian materi melalui infografis dan video animasi, serta posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta dari 70,63% pada pretest menjadi 80% pada posttest. Paningkatan signifikan terlihat pada kemampuan peserta memperbaiki kata tidak baku menjadi baku dan memahami makna imbuhan tertentu. Temuan ini menunjukkan bahwa Instagram dapat menjadi media efektif dalam pembinaan bahasa Indonesia karena penyajianya yang ringkas dan menarik. Penelitian ini juga mengimplikasikan bahwa pemanfaatan media sosial perlu terus dikembangkan dalam kegiatan pembinaan bahasa, khususnya bagi generasi muda yang sangat akrab dengan penggunaan platform digital.