Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya. Prevalensi stunting di Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu upaya untuk mencegah stunting adalah melalui pemenuhan zat gizi yang cukup dan pemberian makanan tambahan yang tepat. Salah satu makanan tambahan yang dapat diberikan dalam bentuk selingan adalah biskuit.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima dan kandungan gizi (karbohidrat, protein, lemak, serat, dan zat besi) biskuit dengan penambahan mocaf dan tepung ikan kembung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental murni (true experimental). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari variasi 2 formula. Uji daya terima dilakukan kepada 50 panelis konsumen. Satu formula terbaik dari hasil uji organoleptik akan diuji kandungan protein menggunakan metode Mikro Kjedhal, karbohidrat, lemak, dan serat menggunakan uji analisis proksimat dan zat besi menggunakan metode spektrofotometer. Hasil uji daya terima menunjukkan formula terbaik adalah formula perlakuan dengan tepung terigu 50%, mocaf 35% dan tepung ikan kembung 15%. Dalam 100 gr formula mengandung 48.48gr karbohidrat, 25,65gr protein, 16,21gr lemak, 20,59gr serat, dan 3.,157mg zat besi dan dapat memenuhi 10% kecukupan snack harian jika mengonsumsi sebanyak 7 keping biskuit sehari anak usia 4-6 tahun. Kesimpulan: Penambahan mocaf dan tepung ikan kembung pada biskuit memiliki pengaruh terhadap jumlah kandungan karbohidrat, protein, lemak, serat, dan zat besi serta tingkat kesukaan pada uji organoleptik.