Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Terapi Dzikir Terhadap Penurunan Tanda Dan Gejala Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di RSJD Dr. Arif Zainudin Provinsi Jawa Tengah Nuky Ramandhani Pertiwi; Norman Wijaya Gati; Wahyu Yuniati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i8.1842

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan gangguan persepsi sensori, seperti halusinasi pendengaran. Terapi dzikir sebagai pendekatan psikospiritual diyakini mampu mengurangi intensitas gejala tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia di RSJD dr. Arif Zainudin Provinsi Jawa Tengah. Metode: Menggunakan desain studi kasus deskriptif pada dua responden yang mengalami halusinasi pendengaran. Intervensi dilakukan selama 3 hari, dua kali sehari dengan durasi waktu 10–15 menit. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pretest dan posttest untuk menilai tingkat halusinasi. Hasil: Menunjukkan bahwa skor halusinasi pada responden pertama menurun dari 28 (kategori berat) menjadi 19 (sedang), dan pada responden kedua dari 14 (sedang) menjadi 7 (ringan). Terapi dzikir memberikan efek menenangkan secara emosional dan spiritual, serta membantu pasien lebih mampu mengontrol respons terhadap halusinasi. Kesimpulan: Terapi dzikir efektif sebagai intervensi nonfarmakologis dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran, serta dapat dijadikan alternatif dalam praktik keperawatan jiwa berbasis spiritual.
Penerapan Terapi Musik Terhadap Penurunan Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia Diruang Srikandi RSJD Dr. Arif Zainudin Lafiah Agus Paryani; Norman Wijaya Gati; Wahyu Yuniati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan jiwa yang dikenal dengan istilah penderita gangguan jiwa gangguan jiwa di Indonesia mencapai 15,3% dari 259,9 juta penduduk Indonesia. Pada tahun 2020, profil rekam medis rsjd dr.arif zainudin mencatat 3.694 orang terutama skizofrenia dengan gejala halusinasi yang biasanya disebabkan karena ketidakmampuan pasien dalam menghadapi stressor dan kurangnya kemampuan dalam mengenali dan mengendalikan halusinasi, sehingga diperlukan penerapan non farmakologi salah satunya dengan terapi musik mozat untuk mengendalikan halusinasi yaitu meningkatkan, memelihara dan memulihkan kesehatan jiwa, Fisik, emosional dan spiritual sehingga halusinasi pasien dapat terkendali. Tujuan; mengetahui hasil penerapan terapi musik mozart untuk mengendalikan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia. Metode; Penerapan dilakukan dengan metode deskriptif studi kasus kepada 2 responden pasien skizofrenia selama 7 hari dengan frekuensi 1 kali sehari selama 10-15 m. Hasil; Berdasarkan penerapan yang telah dilakukan, terdapat perkembangan pengendalian halusinasi sebelum dan sesudah penerapan terapi musik mozat. Kesimpulannya; terapi musik mozart dapat berupa teknik non-farmakologis atau intervensi independen pada skizofrenia dalam mengendalikan halusinasi pendengaran.
Penerapan Terapi Individu Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia Di Ruang Sumbadra Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Putri Silvia Dewi; Sitti Rahma Soleman; Wahyu Yuniati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan sensori, merasakan sensasi palsu berupa suara, merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada. Dampak upaya yang ditimbulkan dari adanya halusinasi adalah kehilangan sosial diri, yang mana dalam situasi ini dapat membunuh diri ,membunuh orang lain, bahkan merusak lingkungan. Upaya yang dilakukan adalah melakukan terapi individu strategi pelaksanaan (SP) 1-4 tentang halusinasinya. Tujuan : Mengetahui hasil penerapan terapi individu untuk meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di Ruang Sumbadra Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Metode : Metode penerapan deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan menerapkan dua pasien dengan pre test dan post test, instrument penerapan menggunakan kuesioner mengontrol halusinasi. Pemberian intervensi terapi individu selama 3 hari berturut-turut . Hasil : Sebelum diberikan terapi individu didapatkan hasil responden 1 dengan nilai 5 termasuk kontrol halusinasi buruk dan responden 2 dengan nilai 4 termasuk kategori kontrol halusinasi buruk. sesudah diberikan terapi individu didapatkan responden 1 dengan nilai 9 termasuk kategori kontrol haluinasi baik dan responden 2 dengan nilai 8 termasuk kategori kontrol halusinasi baik. Kesimpulan : Hasil penerapan menunjukkan intervensi yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia.