Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Kepuasan Lansia pada Pelayanan Keperawatan di Poliklinik Puskesmas Sidomulyo Alfauzi, Rendy; Anggreny , Yecy; Lastari , Raja Fitrina
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 5 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i5.3269

Abstract

Kepuasan pasien menjadi tolak ukur dalam mutu pelayanan kesehatan. Salah satu bagian tenaga kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan adalah perawat karena pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra puskesmas. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepuasan lansia pada pelayanan keperawatan di Poliklinik Puskesmas Sidomulyo berdasarkan bukti fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy). Desain penelitian ini menggunakan deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pasien yang berobat di puskesmas Sidomulyo yang berusia 60 tahun keatas dengan sampel yang didapatkan sebanyak 83 responden. Teknik sampling dalam analisis ini menggunakan consecutive sampling yang telah ditetapkan peneliti pada tanggal 6 s/d 20 Agustus 2024. Dalam penelitian ini menggunakan kusioner kepuasan pasien yang telah valid. Instrumen dalam mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah dimensi Tangible kategori puas berjumlah 69 responden sebesar (83.1%), dimensi Reability termasuk kategori puas dengan jumlah 73 responden sebesar (88.0%), dimensi Responsivennes mayoritas responden dalam kategori puas berjumlah 71 responden sebesar (85.5%), dimensi Assurance kategori puas berjumlah 58 responden sebesar (69.9%), dan dimensi Empahty dalam ketegori puas berjumlah 72 responden sebesar (86.7%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan atau referensi dalam mengatasi permasalahan yang ada, meningkatkan kualitas pelayanan, serta menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan pelayaan Puskesmas.
Analisis Asuhan Keperawatan Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik untuk Menurunkan Nyeri Saat Perawatan Luka di Ruangan Gardenia RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Alfauzi, Rendy; Sandra, Sandra
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 6 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i6.3493

Abstract

Perawatan luka merupakan prosedur klinis yang umum dilakukan dalam layanan kesehatan dan kerap menjadi komponen penting dalam proses pemulihan pasien. Namun, prosedur perawatan luka yang meliputi pencucian, debridemen, dan penggantian balutan seringkali menimbulkan nyeri yang signifikan pada pasien. Nyeri yang tidak tertangani dengan baik selama perawatan luka dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negatif, di antaranya adalah meningkatnya kecemasan, gangguan tidur, penurunan kualitas hidup, risiko infeksi yang lebih tinggi, dan bahkan dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Penatalaksanaan nyeri meliputi farmakologi yaitu menggunakan obat-obat antinyeri dan nonfarmakologi tanpa menggunakan obat – obat antinyeri, yang meliputi stimulasi dan masase kutaneus, terapi es dan panas, distraksi, teknik relaksasi, imajinasi terbimbing, dan hypnosis. Relaksasi autogenik merupakan salah satu cara untuk membantu pasien dalam menurunkan tingkat nyeri akut, ketegangan ataupun stress fisik dan psikologis yang bersifat ringan atau sedang. Subjek terdiri dari 1 pasien yang sedang mendapatkan perawatan luka di Ruangan Gardenia RSUD Arifin Achmad. Hasil implementasi dari penerapan Relaksasi autogenik terbukti bahwa terjadi penurunan tingkat nyeri terhadap pasien, dari hasil pretest Tingkat nyeri hari pertama 6 dan posttest Tingkat nyeri turun menjadi 4. Penerap merekomendasikan perawat sebagai penanggung jawab ruangan untuk bisa meneruskan implementasi Relaksasi autogenik selama pasien mendapatkan prosedur perawatan luka dengan durasi 20 menit.