Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EFIKASI TABLET KALSIUM SEBAGAI PENCEGAHAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA KEHAMILAN WANITA DENGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA Rahayu; Fitriani; Rahmaniyah R; Nurul Hidayah Bohari
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 7 No. 2 (2025): Edisi November 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v7i2.195

Abstract

Latar belakang:. Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai oleh peningkatan tekanan darah setelah usia kehamilan 20 minggu, dan merupakan penyebab utama morbiditas serta mortalitas maternal. Salah satu upaya pencegahan yang direkomendasikan WHO dan ACOG adalah suplementasi kalsium. Tujuan: penelitian ini adalah untuk menganalisis efikasi pemberian suplementasi tablet kalsium terhadap perubahan tekanan darah serta pencegahan peningkatan tekanan darah pada ibu hamil dengan riwayat preeklampsia,. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control group. Sampel berjumlah 60 ibu hamil dengan riwayat preeklampsia, dibagi menjadi dua kelompok: kelompok intervensi yang diberi tablet kalsium 1000 mg/hari dan kelompok kontrol tanpa suplementasi tambahan selain ANC rutin. Alat ukur & instrumen yang digunakan yaitu tekanan darah digital terkalibrasi, lembar observasi tekanan darah serta catatan konsumsi tablet kalsium. Analisis menggunakan uji t-test dan chi-square. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa Rata-rata tekanan darah sistolik pada kelompok intervensi menurun dari 134,6 mmHg menjadi 122,3 mmHg (p=0,001), sedangkan pada kelompok kontrol meningkat dari 132,7 mmHg menjadi 136,2 mmHg (p=0,042). Analisis bivariat menunjukkan hubungan bermakna antara pemberian tablet kalsium dengan penurunan risiko peningkatan tekanan darah (p<0,05). Kesimpulan: Tablet kalsium terbukti efektif mencegah peningkatan tekanan darah pada ibu hamil dengan riwayat preeklampsia. Pemberian kalsium sebaiknya dijadikan bagian dari protokol ANC untuk kelompok risiko tinggi.