Pertumbuhan jumlah penduduk pada suatu wilayah dari tahun ke tahun akan terus meningkat dengan cukup signifikan hal tersebut membuat kebutuhan akan lahan dan alih fungsi lahan akan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tutupan lahan eksisting, dan memetakan pola ruang di Desa Jonggon Jaya. Adapun analisis atau metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan dilakukannya diskusi secara pasif ataupun aktif dengan melakukan komunikasi dua arah. Dimana pada kegiatan ini fasilitator meminta pandangan dan masukan terkait draft rencana tata ruang wilayah Desa hasil penyusunan peneliti, dari Masyarakat dan Pemerintah Desa Terdapat 30 kelas tutupan Lahan di Desa Jonggon Jaya yang seluas 10.515,82 ha. Adapun tutupan lahan yang paling dominan dalam fungsi kawasan areal penggunaan lain ialah hutan sekunder lahan rendah, kerapatan sedang seluas 1.192,42 ha dikarenakan masyarakat memiliki lahan yang luas namun dengan kemampuan yang terbatas, sehingga banyak lahan yang tidak tergarap, sedangkan tutupan lahan yang dominan pada fungsi kawasan hutan produksi ialah hutan eukaliptus, dikarenakan terdapat kawasan hutan yang merupakan ijin Hutan Tanaman Industri. Rencana tata ruang Desa Jonggon Jaya, terbagi dalam 2 kawasan yaitu kawasan budidaya kehutanan dan kawasan non kehutanan. Rencana tata ruang Desa Jonggon Jaya, terdapat 19 pola. Pola ruang yang dominan pada fungsi kawasan areal penggunaan lain ialah perkebunan dengan persentase 27,00% yang sebagian besar dimiliki oleh perusahaan dan pola ruang yang dominan pada fungsi kawasan hutan produksi ialah kawasan budidaya kehutanan dengan persentase 48,68% yang sebagian besar dimiliki oleh Perusahaan.