Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Kejang Demam Pada Ibu Balita Farah Luqyana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 6 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v3i6.1875

Abstract

Kejang demam merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan serta pertolongan pertama yang tepat agar bisa teratasi dengan baik serta tidak menimbulkan masalah baru atau komplikasi dari kejang demam. Penanganan kejang demam di rumah yang salah dapat mengakibatkan efek fatal serta mengancam nyawa anak. Ketepatan dalam penanganan kejang demam pada anak ditentukan oleh pengetahuan orang tua terkait dengan penanganan kejang demam di rumah, terutama seorang ibu yang sering bersama anak. Seringkali ibu merasa ketakutan serta panik bahkan tidak tahu harus melakukan apa Ketika melihat anaknya mengalami kejang demam. Oleh karena itu informasi penanganan kegawatdaruratan penanganan kejang demam pada anak sangat penting untuk diketahui oleh ibu,khususnya oleh ibu yang memiliki anak dengan rentang usia balita. Edukasi penanganan kegawatdaruratan kejang demam di rumah pada balita bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta sikap ibu balita ke arah positif dalam penanganan kejang demam pada balita di rumah. Sehingga, penanganan yang dilakukan oleh orangtua terutama ibu pada balita yang mengalami kejang demam di rumah dapat dilakukan secara tepat serta terhindar dari bahaya komplikasi kejang demam
Edukasi Dan Senam Hipertensi Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Rangkasbitung Farah Luqyana; Siti Andini; Bayu Septia Ramdani; Lilis; Annisa Dwiyanti Sitompul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i8.1877

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi dengan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg, yang prevalensinya cukup tinggi pada lansia serta menempati 10 besar penyakit terbanyak pada kelompok usia lanjut. Data Riskesdas (2018) menunjukkan prevalensi hipertensi pada penduduk usia ≥18 tahun mencapai 34,1%. Peningkatan kasus hipertensi menuntut upaya pencegahan komplikasi melalui intervensi non farmakologis, salah satunya aktivitas fisik berupa senam hipertensi. Senam hipertensi terbukti efektif menurunkan tekanan darah jika dilakukan secara rutin 40 menit, 3 kali seminggu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi mengenai hipertensi dan pelatihan senam hipertensi bagi lansia, sehingga mereka mampu memahami konsep hipertensi, cara penanggulangan, serta melakukan aktivitas fisik yang tepat. Sasaran kegiatan adalah 30 responden lansia dengan hipertensi. Hasil menunjukkan pengetahuan awal lansia tentang hipertensi masih rendah, hanya 4 orang berpengetahuan baik dan 19 orang berpengetahuan kurang. Setelah edukasi, sebagian besar lansia mampu memahami materi serta dapat mengulang gerakan senam dengan benar. Kegiatan ini bermanfaat meningkatkan pemahaman dan keterampilan lansia dalam pengelolaan hipertensi, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mereka.
Hubungan Self-Efficacy dengan Self-Care Management pada Lansia Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Rangkasbitung Farah Luqyana
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v4i3.5402

Abstract

Elderly individuals undergo various physical, psychological, and social changes that increase their risk of developing diseases, including hypertension. As hypertension is a leading cause of heart disease and stroke, blood pressure management is crucial. Self-care management plays a vital role in maintaining the health of the elderly, but it is influenced by self-efficacy, which is the elderly's belief in their ability to effectively care for themselves and adhere to treatment. This study aimed to determine the relationship between self-efficacy and self-care management in elderly individuals with hypertension in the working area of the Rangkasbitung Community Health Center. The research employed a quantitative approach with a cross-sectional study design, and data analysis was performed using the Pearson Chi-Square test. Samples were selected using a purposive sampling method based on criteria predetermined by the researchers, followed by a quota sampling technique of 60 respondents who had a history of hypertension and were over 60 years old. The study results showed that 22 respondents (36.7%) had self-efficacy in the sufficient category, and 15 respondents (25%) were classified as lacking. Regarding self-care management, 40 respondents (66.7%) were in the poor category. The Pearson Chi-Square test yielded a p-value of 0.028, indicating a significant relationship between self-efficacy and self-care management in elderly individuals with hypertension.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Media Video Animasi Dan Flipchart Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Penanganan Kejang Demam Di Rumah Farah Luqyana
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i1.141

Abstract

The most common emergency condition in children is febrile seizures. The most common cause of errors in treating children with febrile seizures is parents' lack of knowledge about treating febrile seizures at home. Efforts that can be made to improve the knowledge and attitudes of parents, especially mothers, are by providing Health Education. This study aims to analyze the effectiveness of health education using animated video media and flip charts on mothers' knowledge and attitudes in handling febrile seizures. The research design used was Quasi-experimental with Pretest Posttest Non-equivalent Control Group Design and data collection using knowledge and attitude questionnaires in the pre-test and post-test. The sample used was 60 mothers of toddlers who were divided into two groups. Based on the results of research using the Wilcoxon test, it was found that Health Education using animated videos was effective on the knowledge of mothers of toddlers with a p-value of 0.000 and an N-gain value of 66.8% and was effective on mothers' attitudes in handling febrile seizures with a p-value of 0.000 and an N-gain value of 68.3%. So, it can be concluded that providing health education using animated videos is more effective in increasing mothers' knowledge and attitudes in handling febrile seizures. Thus, providing education using animated video media should be carried out more often on other health education topics to increase knowledge and positive attitudes in dealing with health problems.