Persaingan produk beras jagung di pasar semakin meningkat, menuntut produsen untuk lebih inovatif dalam meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk. Salah satu strategi penting untuk meningkatkan daya saing beras jagung Madura serta memperkuat citra produk lokal sebagai makanan pokok khas daerah adalah melalui desain kemasan yang inovatif. Namun, permasalahan utama pada beras jagung Madura adalah kemasannya yang kurang menarik dan tidak memiliki identitas visual yang kuat sehingga berpotensi kalah bersaing dengan produk sejenis. Beras jagung adalah makanan pokok khas Madura dan tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Madura. Beras jagung telah lama dijadikan menu makanan pokok sehari-hari oleh Masyarakat Madura, baik dikonsumsi sebagai nasi jagung atau digunakan sebagai campuran dengan beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain kemasan beras jagung Madura dengan penerapan unsur budaya berbasis Value Engineering (VE). Metode VE yang digunakan mencakup lima tahap, yaitu tahapan pengumpulan informasi, tahap kreatif, tahap analisis, tahap pengembangan dan tahap rekomendasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa value tertinggi diperoleh konsep kemasan beras jagung madura menggunakan bahan plastik standing pouch ukuran 1 kg, dilengkapi ziplock untuk kemudahan penggunaan, serta desain dengan elemen budaya madura yaitu ikon Sakera (konsep A1). Konsep ini memiliki nilai performansi tertinggi sebesar 0,0014, dengan nilai alternatif konsep terendah sebesar 0,0009 dalam rentang 0,0009-0,0014.