Manusia di ciptakan Allah Swt mempunyai dua bagian, yaitu rohani, jasmani. Dari dua bagian tersebut tentu saja memenuhi kebutuhan masing-masing seseorang dalam kesetaraan dalam hidup, namun seseorang terkadang mengedepankan kebutuhan jasmani tapi sisi spritual dilupakan, Sebab itu menimbulkan kekosongan. Ketidakseimbangan menimbulkan orang tersebut menjadi tidak seimbang, sehingga orang tersebut tidak menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit jiwa”. Untuk mengenali dan memahami gejala-gejala tersebut, Al-Quran telah memberikan petunjuk secara jelas tentang bagaimana penyakit jiwa mempengaruhi individu, dan Al-Quran telah memberikan suatu solusi bagaimana yang seharusnya diikuti tiap orang sehingga menyembuhkan jiwa dari penyakit. Lebih khususnya, riset ini memiliki karakter kepustakaan karena bahan referensinya berasal dari buku-buku yang relevan dengan topik pembahasan. Peneliti akan mengumpulkan data dari dua jenis sumber, yakni sumber utama dan sumber pendukung, guna mendapatkan informasi terkait tema penelitian. Ada pun data primer berkaitan dengan buku-buku konseling traumatik dan Pendidikan Islam. Sedangkan data sekunder yaitu jurnal-jurnal yang berkaitan dengan kesehatan mental. Data yang di dapat lalu dianalisi dengan cermat dan mendalam, lalu ditafsirkan dengan maksud penelitian. Hasil evsaluasi tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk menguraikan serta memberikan penjelasan aspek-aspek yang relevan dengan materi yang dibahas. Dari hasil yang dibahas, bahwa Allah Swt mengutus seorang Rasul untuk menyampaikan Kalam-Nya yaitu Al-Quran dan pesan-pesan dari Rasulullah kepada kita melalui lisan Rasul dan itu yang disebut hadis, maka kedua ketentuan tersebut merupakan petunjuk umat manusa yaitu al-Qur’an dan hadis, Membaca Al-Qur’an sma juga berperan dengan tindakan perlindungan juga pencegahan. Ini berarti melakukan doa untuk tetap terhindar dan dilindungi dari dampak yang mungkin timbul akibat kehadiran sebagai musibah juga bencana dan ujian berat lainnya. Pentingnya doa ini terletak pada upaya menjaga agar jiwa tetap terjaga ketenangan dan tidak terganggu. Di dalam kehidupan seringkali menghadirkan stres, depresi, dan frustrasi bagi banyak orang karena iman yang goyah, ketahanan mental yang lemah, serta kurangnya perlindungan dari Allah dan lingkungan yang tidak mendukung dari individu beriman dan orang-orang yang saleh.