Nauval, Mukhammad Hubbab
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Funny Salafism: Reframing Orthodoxy for Global Engagement on Social Media Nauval, Mukhammad Hubbab
DINIKA : Academic Journal of Islamic Studies Vol. 10 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/dinika.v10i2.10972

Abstract

This study examines the evolving dynamics of Salafi preaching, focusing on how humor has been integrated into da’wah through social media platforms. Using netnography as a methodology, the research investigates the humorous style of Shaykh Assim al-Hakeem, whose global popularity exemplifies a shift from traditional, rigid Salafi approaches to more dynamic, engaging, and relatable methods. By analyzing content from platforms like Twitter, YouTube, and Facebook, the study highlights how humor facilitates broader audience engagement and fosters “mediated intimacy” with followers. This approach transcends sectarian boundaries, attracting both Muslim and non-Muslim audiences while reshaping public perceptions of Salafi identity. However, critiques persist, as some view this adaptation as masking the doctrinal rigidity and conservative underpinnings of Salafi ideology. The findings contribute to discussions on the intersection of digital media, religious authority, and identity in the contemporary Islamic world, emphasizing how Salafism negotiates the challenges and opportunities of the digital age to maintain relevance in diverse socio-political contexts.
Reorientasi Makna Ashidda’u ‘Ala Al-Kuffar : Analisis QS. Al-Fath Ayat 29 dengan Pendekatan Ma’na Cum Maghza Masykur, Muhammad Alfian; Nauval, Mukhammad Hubbab; Asyifa Faradita; Latifah, Binti Kamillatul
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol. 13 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v13i1.295

Abstract

Beberapa dekade terakhir, paham radikalisme menyebar luas dengan cepat dalam dunia Islam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus teror maupun tindakan diskriminasi terhadap agama tertentu yang terjadi di dalam negeri maupun manca negara. Tindakan semacam ini terjadi di antara penyebabnya adalah  keterpengaruhan oleh penafsiran yang eksklusif, salah satunya ketika menjelaskan ayat yang berbicara tentang sikap keras terhadap orang kafir/non-muslim, misalnya seperti kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” pada QS. al-Fath 48:29. Artikel ini bertujuan untuk melakukan reinterpretasi terhadap kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” sebagai bentuk kritik atas tindakan-tindakan radikalisme dan terorisme yang menjadikan penggalan ayat tersebut sebagai legitimasi. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan ma’na-cum-maghza untuk menangkap al-ma’na al-tarikhi (historical meaning) dan al-maghza al-tarikhi (historical phenomenal significance) dari kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar”, lalu membawa dan mengembangkannya menjadi al-maghza al-mutaharrik al-mu‘āṣir (dynamic phenomenal significance) dalam konteks sosial-keagamaan masa kini. Melalui upaya penelusuran  makna dan maghza, hasil yang ditemukan penulis menunjukkan, bahwa kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” memiliki makna dan penerapan yang harus disesuaikan dengan konteks yang terjadi, serta sama sekali bukan  legitimasi ekstrimisme. Hasil tersebut kiranya dapat menjadi pembanding untuk cara pandang tekstualis-skriptualis terhadap penggalan ayat tersebut. Dengan memperhatikan nilai-nilai yang ditemukan, diharapkan pemahaman terhadap kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” dalam ruang lingkup sosial-keagamaan menjadi lebih moderat.