Sholihah, Inayatush
Universitas Sebelas Maret

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Penggunaan Pengikat Fosfat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik dengan Hemodialisis Sholihah, Inayatush; Santoso, Joko; Rahardjoputro, Rolando
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.062 KB) | DOI: 10.21927/inpharnmed.v6i2.2473

Abstract

Pasien hemodialisis membutuhkan terapi dengan pengikat fosfat untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas yang berkaitan dengan tingginya kadar fosfat dalam darah. Pengikat fosfat terdiri dari agen berbasis kalsium dan agen bebas kalsium. Penelitian sebelumnya melaporkan adanya efek samping hiperkalemia pada penggunaan pengikat fosfat berbasis kalsium dalam jangka panjang dan efek samping pada sistem gastrointestinal pada penggunaan  sevelamer dan lanthanum karbonat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan pengikat fosfat pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan analisis kesesuaian dosis berdasarkan formularium. Pengambilan data dilakukan secara prospektif. Subjek penelitian adalah pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di sebuah rumah sakit akademik di kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Dari 79 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, sebanyak 49 pasien (62,03%) menggunakan kalsium karbonat, 20 pasien (25,32%) menggunakan sevelamer, 8 pasien (10,13%) menggunakan kalsium asetat, dan 2 pasien (2,53%) menggunakan lanthanum karbonat. Terdapat 3 pasien yang menerima dosis kurang dari standar dosis sevelamer yang direkomendasikan. Sebanyak 1 pasien dengan kadar fosfat 8,30 mg/dl menerima dosis 3x800 mg, sedangkan dosis standar yang direkomendasikan adalah 1200-1600 mg 3x sehari. Sebanyak 2 pasien dengan kadar fosfat 9,50 dan 9,30 mg/dl menerima dosis 3x800 mg, sedangkan dosis standar yang direkomendasikan adalah 1600 mg 3x sehari.