Trauma psikologis dan tekanan hidup berdampak signifikan terhadap kesejahteraan emosional dan mental seseorang. Trauma merupakan respons emosional terhadap peristiwa yang sangat menyakitkan, sedangkan tekanan hidup melibatkan beban emosional dari tuntutan lingkungan yang melampaui kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah. Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan disfungsi emosional, kognitif, dan sosial jika tidak ditangani dengan tepat. Manusia umumnya menanggapi tantangan dengan reaksi emosional seperti ketakutan, kecemasan, dan keputusasaan, yang jika tidak ditangani, dapat meningkat menjadi gangguan mental serius seperti depresi atau PTSD. Pendekatan psikologis konvensional, termasuk terapi perilaku kognitif, sangat penting, tetapi mungkin tidak cukup untuk luka emosional yang mendalam. Oleh karena itu, menggabungkan pendekatan spiritual sangat penting untuk pulih dari trauma dan tekanan hidup. Dalam Islam, melalui Sufi, kedamaian batin dicapai dengan membangun hubungan yang kuat dengan Tuhan, dengan konsep-konsep seperti ridha (penerimaan ketetapan Tuhan) dan tawakkal (bergantung pada Tuhan setelah berusaha) yang menumbuhkan ketahanan dan makna dalam penderitaan. Konsep-konsep spiritual ini, bersama dengan strategi psikologis, berfungsi sebagai alat yang efektif untuk memulihkan keseimbangan mental. Pada akhirnya, kombinasi pendekatan psikologis dan spiritual memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan mental dan ketahanan dalam menghadapi kesulitan hidup, menyediakan model komprehensif untuk manajemen trauma dan pemulihan emosional yang efektif.