Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mobile-Based Project Citizen: Innovating Civic Education for the Digital Era Rahmad, Fajar; Murdiono, Mukhamad; Hartanto, Supri; Perdana, Oktana Wahyu; Eriranda, Afgha Okza
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 17, No 3 (2025): In Progress September 2025
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v17i3.6877

Abstract

This study aims to develop a mobile-based learning media to support the implementation of the Project Citizen model and to analyze its effectiveness in civic education within higher education settings. The research utilized a Research and Development (RD) approach, applying the ADDIE model which consists of five phases: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The development process involved one media expert, one subject matter expert, and 52 university students as participants. Validation from the media expert resulted in a score of 91%, indicating the media is very feasible. Similarly, the material expert gave a validation score of 94%, also categorized as very feasible. Student feedback, collected through questionnaires, yielded an effectiveness score of 83%, classifying the media as very effective. The findings demonstrate that the developed mobile-based Project Citizen learning media is both feasible and effective. It supports active civic engagement and structured learning, aligning well with the objectives of civic education in higher education institutions. The mobile-based Project Citizen media is a viable and effective tool for enhancing civic education. Its integration into the curriculum can facilitate meaningful student participation in democratic practices through project-based learning.
Pembinaan Optimalisasi Limbah Air Beras dan Air Kelapa untuk Pupuk Organik di Kampung Terbanggi Mulya Sulatifni, Nafi'ul; Rahmad, Fajar; Wahyudi, Reza Nur; Rahman, Fhathur; Firmadani, Iin; Istiqomah, Nurya; Yunani, Mita; Hidayah, Ulfi Nur; Alimah, Dewi Hasanatul; Hasanah, Uswatun; Ikhwanudin, Ikhwanudin
Educommunity Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : CV. Edutechnium Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71365/ejpm.v2i2.66

Abstract

Penggunaan pupuk kimia (anorganik) telah menjadi metode utama dalam meningkatkan hasil pertanian, meskipun memiliki banyak dampak negatif. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini di Terbanggi Mulya, Bandar Mataram, mengenai pentingnya penggunaan pupuk organik guna mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Dalam program ini, pendekatan yang digunakan adalah metode ABCD (Asset-Based Community Development), yakni metode pengembangan masyarakat berbasis pada aset lokal yang tersedia di wilayah tersebut. Pelaksanaan program melibatkan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dengan memanfaatkan limbah air cucian beras dan air kelapa. Pupuk ini memiliki berbagai manfaat, antara lain memperkuat batang tanaman, meningkatkan bobot hasil panen, mengurai bahan organik, mendorong pertumbuhan tanaman, serta meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Kegiatan dimulai dengan mengidentifikasi potensi limbah yang paling banyak dihasilkan oleh masyarakat desa. Tim melakukan wawancara dengan Kepala Desa, beberapa warga, dan Ketua KWT Kartini, Ibu Eka Ravitri, untuk mendapatkan data terkait. Setelah itu, dilakukan proses pembuatan pupuk organik cair melalui eksperimen, diikuti dengan sosialisasi kepada masyarakat. Hasil kegiatan ini memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat Desa Terbanggi Mulya dalam memproduksi pupuk organik cair, khususnya dari limbah air cucian beras, yang diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia sekaligus menekan biaya pembelian pupuk. Implikasi dari kegiatan ini adalah terwujudnya kemandirian petani dalam menyediakan pupuk ramah lingkungan, yang berdampak positif pada keberlanjutan pertanian dan pengurangan beban ekonomi. Sebagai rekomendasi, pemerintah desa diharapkan dapat terus mendukung pelatihan serupa dan menyediakan akses informasi yang lebih luas mengenai manfaat dan metode pembuatan pupuk organik.