Kelelahan dan stres adalah salah satu pemicu seseorang mengalami masalah dalam bekerja. Kelelahan kerja merupakan penurunan efisiensi tubuh dalam bekerja. Stres merupakan perasaan tidak menyenangkan yang menyebabkan gangguan karena tuntutan pekerjaan terhadap seorang pekerja. Tuntutan pekerjaan seperti bekerja dalam posisi berdiri merupakan suatu beban kerja yang harus dilakukan dan berisiko terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara posisi kerja berdiri dengan kelelahan dan stres kerja pada pekerja Toko Jabal Mart Atambua. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Cross sectional, dengan jumlah populasi 43 pekerja dan jumlah sampel 30 pekerja Toko Jabal Mart Atambua. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling, sampel dihitung menggunakan rumus Lameshow. Variabel dalam penelitian ini yaitu posisi kerja berdiri (independen), kelelahan dan stres kerja (dependen). Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT) untuk mengukur tingkat kelelahan kerja, kuesioner Perceived Stress Scale (PSS 10) untuk mengukur tingkat stres kerja dan Lembar penilaian Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk menilai postur tubuh. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square Likelihood Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara posisi kerja berdiri dengan kelalahan kerja dengan nilai (p= 0,002< 0,05), terdapat hubungan signifikan antara posisi kerja berdiri dengan stres kerja dengan nilai (p=0,004<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara posisi kerja berdiri dengan kelelahan dan stres kerja pada pekerja Toko Jabal Mart Atambua.