Penyakit akibat kerja merupakan masalah yang cukup banyak ditemui di Indonesia, salah satu gangguan dari penyakit akibat kerja yang banyak terjadi ialah Muskuloskeletal Disorder (MSDs). Keluhan Muskuloskeletal Disorder (MSDs) merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan akibat kerja yang sering dialami oleh pekerja di sektor informal, termasuk Pengrajin Tenun Ikat. Aktivitas menenun yang dilakukan dalam waktu lama dengan posisi tubuh yang statis dan tidak ergonomis dapat menyebabkan gangguan pada sistem otot dan rangka, seperti nyeri pada leher, bahu, punggung, tangan, hingga kaki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Pengrajin Tenun Ikat di Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende. Metode penelitian ini bersifat survei analitik dengan desain cross sectional, yang dilakukan pada bulan Mei-Juli 2025. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pengrajin Tenun Ikat yang berada di Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende berjumlah 350 orang. Sampel penelitian berjumlah 53 responden. Analisis data menggunakan analisis Univariat dan Bivariat. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan 4 variabel yang berhubungan dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorder (MSDs) yaitu Masa Kerja(p-value=0,012), Jam Kerja(p-value=0,014), Sikap Kerja(p-value=0.029)dan Faktor Psikososial(p-value=0.005) dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorder (MSDs). Oleh karena itu, diperlukan pelatihan tentang postur kerja yang ergonomis, serta pengaturan waktu istirahat guna mengurangi keluhan-keluhan tersebut dan meningkatkan produktivitas kerja