Masa remaja merupakan fase penting dalam siklus kehidupan yang dicirikan secara laju kembang tumbuh, menjadikan keperluan gizi pada remaja sangat krusial. Konsumsi sayur serta buah yang memadai penting untuk memelihara status gizi. Namun, tingkat konsumsi pada remaja Indonesia masih rendah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi sayur dan buah dengan status gizi remaja di SMK Negeri 4 Surakarta. Studi ini memakai pendekatan kuantitatif secara rancangan cross-sectional dari 61 responden dari siswa kelas XI jurusan Tata Boga dan Perhotelan yang dipilih secara acak. Data konsumsi sayur serta buah dikumpulkan mempergunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire(FFQ) dan wawancara. Status gizi diukur mempergunakan IMT/U dan dikategorikan berdasarkan standar Kementrian RI tahun 2023. Uji statistik yang dipergunakan ialah Chi-Square. Temuan analisis mengindikasikan jika 75,4% narasumber mempunyai status gizi normal, sementara 24,6% mengalami status gizi tidak normal (gizi kurang, lebih, serta obesitas). Sebanyak 60,7% responden tergolong memiliki konsumsi sayur serta buah yang cukup dan baik, sedangkan 39,3% tergolong rendah. Perolehan pengujian Chi-Square mengindikasikan, tak terdapatnya hubungan signifikan dari konsumsi sayur serta buah secara status gizi (p=0,202). Meskipun demikian, konsumsi sayur serta buah tetap berkontribusi utama untuk menunjang kesehatan remaja secara menyeluruh. Oleh karena itu, dibutuhkan intervensi edukatif dan promotif dalam meningkatkan kesadaran gizi seimbang di lingkungan sekolah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja yang optimal.