Hipertensi sering dikaitkan dengan penyakit pada orang dewasa dan orang tua, tetapi tren hipertensi diusia muda juga tidak bisa diremehkan. Tekanan darah sistolik tinggi (SBP) yang dimulai pada masa remaja menjadi faktor risiko PTM utama pada remaja dan dewasa. Riskesdas (2018) menyatakan sebanyak 34,11% penduduk di indonesia tercatat memiliki tekanan darah tinggi, sedangkan menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan prevalensi hipertensi pada remaja usia 15-24 tahun sebanyak 9,3 % sementara di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) prevalensi hipertensi pada 15 tahun keatas sebanyak 24,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis asupan natrium dan status obesitas sebagai faktor risiko kejadian hipertensi pada remaja di Kota Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Kota Kupang.Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional sampling dan didapatkan 65 kasus dan 65 kontrol. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara menggunakan kuesioner, Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square dan dihitung kekuatan hubungan faktor risiko dengan menggunakan nilai Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara asupan natrium dengan kejadian hipertensi pada remaja di Kota Kupang (p= 0,001; OR =7,12), serta obesitas dengan kejadian hipertensi pada remaja di Kota Kupang (p= 0,001; ATAU = 12.285). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan natrium dan obesitas dengan hipertensi pada remaja di Kota Kupang.