Latar belakang. Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK) adalah penyakit bawaan yang diturunkan secara autosomal resesif dan menyebabkan gangguan fungsi kelenjar adrenal. Terapi steroid, sebagai bagian dari tata laksana HAK, dapat menimbulkan efek samping terutama gangguan pertumbuhan tinggi badan pada pasien.Tujuan. Mengetahui hubungan antara terapi steroid (durasi, jenis, dan dosis) dengan pertumbuhan (panjang/tinggi badan dan panjang/tinggi badan menurut usia) pada pasien anak dengan HAK.Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan analisis rekam medis pasien HAK di RSSA Malang periode September 2020-Januari 2024. Sampel sebanyak 15 anak diambil menggunakan teknik proporsional random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran pertumbuhan menggunakan panjang/tinggi badan (cm) dan ukuran menurut usia berdasarkan grafik WHO (0-2 tahun) dan CDC (>2 tahun). Data durasi terapi dihitung dalam bulan, jenis steroid dikategorikan menjadi terapi hidrokortison dan kombinasi hidrokortison-fludrokortison, serta dosis dihitung dalam mg/hari (hidrokortison) dan mcg/hari (fludrokortison). Analisis statistik menggunakan uji regresi dan korelasi Rank Spearman.Hasil. Terdapat hubungan signifikan antara durasi terapi steroid (r²=0,478; p=0,04) dan dosis hidrokortison (r²=0,766; p<0,001) dengan pertumbuhan tinggi badan. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara dosis fludrokortison (r²=0,077; p=0,507), maupun jenis steroid dengan pertumbuhan (r=0,491; p=0,063).Kesimpulan. Durasi dan dosis terapi steroid mempunyai hubungan signifikan dengan pertumbuhan tinggi badan pada pasien anak dengan HAK, sedangkan jenis steroid dan dosis fludrokortison tidak berhubungan signifikan.