Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Hukum terhadap Eksploitasi Anak dalam Prostitusi: Perspektif Hak Asasi Manusia dan Implikasinya dalam Sistem Hukum Gathan Elang Zaidan; Frelik; Jafar Sidiq; Moh. Sigit Gunawan
Jurnal Greenation Sosial dan Politik Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Greenation Sosial dan Politik (Agustus - Oktober 2025)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Resarch National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jgsp.v3i3.457

Abstract

Eksploitasi anak dalam praktik prostitusi tidak hanya merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia, tetapi juga mencerminkan kegagalan sistemik dalam menciptakan perlindungan sosial dan hukum yang efektif. Di Indonesia, fenomena ini terus berkembang di tengah tekanan ekonomi, norma patriarkal, dan lemahnya penegakan hukum. Meskipun pemerintah telah meratifikasi Konvensi Hak Anak dan memberlakukan Undang-Undang Perlindungan Anak, kasus eksploitasi anak dalam prostitusi tetap marak akibat lemahnya integrasi antara regulasi dan pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana sistem hukum Indonesia mampu merespons tantangan eksploitasi anak dalam praktik prostitusi melalui perspektif hak asasi manusia. Dengan menggunakan metode yuridis normatif dan pendekatan kritis, penelitian ini menganalisis berbagai kebijakan hukum, data sekunder, serta literatur yang membahas akar masalah eksploitasi anak. Pendekatan ini juga mengevaluasi peran institusi negara dan aktor non-negara dalam menciptakan sistem perlindungan anak yang komprehensif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa eksploitasi anak dalam prostitusi tidak hanya dipengaruhi oleh kelemahan institusi hukum, tetapi juga oleh ketidaksetaraan sosial-ekonomi yang sistemik. Penegakan hukum yang minimalis, budaya impunitas, dan stigma terhadap korban memperburuk situasi. Lebih jauh lagi, absennya program rehabilitasi yang terstruktur memperlihatkan bahwa perlindungan anak di Indonesia belum diarahkan pada pemulihan hak-hak dasar korban. Artikel ini merekomendasikan reformasi menyeluruh, termasuk pemberdayaan ekonomi bagi keluarga rentan, pendidikan masyarakat untuk menghapus stigma, serta penguatan lembaga penegakan hukum dan pengawasan regulasi. Pendekatan berbasis keadilan sosial ini menjadi kunci dalam mengatasi akar masalah eksploitasi anak dalam prostitusi secara berkelanjutan.
Service Learning Model In Community Service: Effectiveness Analysis Of KKNT Program On Religious Literacy Enhancement In Tanjung Dalam Village Afandi, Ahmad; Jafar Sidiq; Manulu, Frian Rifqi; Muhammad Rafi Zulkarnaen; Muhammad Fauzan Al-Akbar
As-sunnah: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2025): AL-ARKHABiiL: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : ASSUNNAH PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/jpm_assunnah.v5i3.1017

Abstract

The Thematic Community Service Program (Kuliah Kerja Nyata Tematik/KKNT), based on Service Learning in rural areas, faces challenges in creating transformative and sustainable impacts on community religious literacy. This community service aims to analyze the effectiveness of the Service Learning model in improving the religious literacy of students and communities through KKNT programs in Tanjung Dalam Village, Ulok Kupai District, Bengkulu, during Ramadhan 2025. The study employed a participatory action research approach with planning-acting-observing-reflecting cycles involving 220 participants from four educational institutions (Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Taman Pendidikan Al-Qur'an). Data were collected through pre-post religious literacy assessments, structured participatory observation, in-depth interviews with 15 key informants, and focus group discussions. Data analysis utilized mixed methods with descriptive statistics for quantitative data and thematic analysis for qualitative data. Results demonstrated significant improvement in religious literacy scores from baseline 52.3 to 78.7 (p<0.05), a 67% increase in active participation in religious activities, and the formation of 8 local da'wah cadres ensuring program sustainability. The Service Learning model effectively integrates academic learning with community empowerment through culturally responsive approaches that optimize local assets and create community-based sustainability mechanisms.