Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wujud kebudayaan Jawa dan Islam dalam naskah drama Perahu Retak karya Emha Ainun Nadjib dengan menggunakan pendekatan antropologi sastra. Permasalahan utama dalam penelitian ini ialah bagaimana sistem nilai dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat Mataram sebagai representasi budaya Jawa berhadapan dengan nilai-nilai Islam yang diperjuangkan oleh tokoh Syekh Jangkung dan para santrinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Data berupa kutipan-kutipan dari naskah drama yang mencerminkan ideologi, pola tindakan sosial, serta simbol-simbol material dari kedua kebudayaan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya Jawa dalam naskah ini dicirikan oleh kekuasaan absolut, legitimasi ilahiah, struktur sosial hierarkis, dan kekerasan simbolik maupun fisik. Sebaliknya, budaya Islam hadir sebagai tandingan dengan menekankan nilai tauhid murni, keadilan sosial, kesetaraan, cinta kasih, serta dakwah yang damai. Wujud kebudayaan kedua sistem ini tercermin dalam nilai-nilai, aktivitas sosial, dan benda-benda simbolik yang digunakan para tokohnya. Dengan demikian, Perahu Retak dapat dibaca sebagai narasi pergulatan ideologis antara dua sistem kebudayaan yang saling bertentangan namun saling memengaruhi dalam konteks sejarah dan kemasyarakatan Jawa. Kata kunci: budaya Jawa, budaya Islam, drama, Emha Ainun Nadjib, antropologi sastra