Amri Mustaqim, Benor
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Skrining dan pelayanan kesehatan kulit sebagai upaya pencegahan penyakit kulit di desa Banyu Urip widyastuti; Kusumasari, Peni; Pratiwi, Rini; Amri Mustaqim, Benor
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 9 No. 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v9i2.5856

Abstract

Penyakit kulit merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dijumpai. Penyakit kulit tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kualitas hidup dan kesejahteraan psikososial individu. Desa Banyu Urip merupakan desa di Kecamatan Tanjung Lago yang merupakan daerah lahan basah dengan penyakit terkait air merupakan salah satu keluhan yang umum dijumpai. Di wilayah pedesaan dan daerah dengan keterbatasan akses layanan kesehatan, permasalahan kulit seringkali tidak mendapatkan penanganan yang memadai, baik karena minimnya pengetahuan masyarakat maupun keterbatasan tenaga medis yang kompeten di bidang dermatologi dan venereologi. Sebagai bagian dari peran institusi pendidikan dalam mendukung program pemerintah mengenai kampus berdampak serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan melakukan konsultasi kesehatan, pengisian kuesioner serta menyampaikan edukasi yang relevan dengan kesehatan kulit. Pasien juga mendapatkan obat gratis sesuai peresepan dokter spesialis. Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang masyarakat Desa Banyu Urip, 12 diantaranya memiliki keluhan kulit. Berdasarkan hasil survei, keluhan kulit paling banyak adalah eksim yang merupakan salah satu penyakit kulit yang sering dijumpai di daerah lahan basah. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya promotif dan preventif berbasis komunitas. Edukasi mengenai kesehatan kulit diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan kulit. Keterbatasan akses masyarakat pedesaan terhadap pelayanan medis terutama oleh Dokter Spesialis mengakibatkan perlunya kegiatan pengabdian ini dilakukan secara berkala.